Pada 10 Februari 2008, Utusan Malaysia melaporkan bahawa penumpang kereta api di Indonesia bakal disembur cat. Apa? Kena sembur cat? Ya, itulah hakikat yang perlu diterima oleh penumpang kereta api di negara tersebut yang duduk di atas bumbung. Klik gambar berikut untuk berita penuh. |
|
|
|
Kenapa perlu duduk di atas bumbung? Begitulah mundurnya perkhidmatan kereta api di negara tersebut sehinggakan rakyat terpaksa bergadai nyawa dengan memanjat bumbung. Jika tidak percaya, lihat gambar2 berikut. |
|
Sebelum ini, pelbagai tindakan telah diambil untuk menyekat mereka dari terus duduk di atap kereta api. Antaranya dengan memasang kawat berduri, paku malah diletakkan minyak (oli) pada bumbung kereta api. Begitulah susahnya mengajar rakyat Indonesia untuk mematuhi undang2. Yang lebih memalukan apabila pemerintah negara itu terpaksa menyembur mereka dengan cat dengan harapan mereka akan sedar. |
|
|
|
Gambar di atas menunjukkan perkhidmatan kereta api elektrik atau komuter di Jakarta. Bayangkan perkhidmatan sebegitu disediakan di sebuah ibu kota bertaraf bandar raya! Cuba bandingkan dengan perkhidmatan yang terdapat di Malaysia. (Gambar sebelah dan gambar berikut) |
|
|
|
|
|
|
|
Dalam gambar2 di atas, tidak terdapat pun penumpang yang berada di bahagian bumbung. Kemajuan Malaysia dalam bidang pengangkutan ini turut diakui oleh media Indonesia. Baca keratan akhbar ini yang dipetik dari akhbar online Indonesia, detikcom. Berita penuh, klik sini. |
|
|
|
|
|
Syukur atas kemajuan yang dicapai Malaysia selepas 50 tahun merdeka. |
Sunday, 10 February 2008
Mundur Sekali Kereta Api Indonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
hinenyer indon keretapi burok, munder btol. syukur malaysia amat maju
ReplyDeleteAh gitu aja kok repot, ngak cuma di Indonesia yang kereta apinya kayak gini, contoh India salah satu negara industri baru di Asia, simtem transportasi kereta apinya juga jelek. so... no problemo.
ReplyDeleteiya.. indon sama india kan samaaa... kok nama negara Indon pun diambil dari nama India. so... no problemo.
ReplyDeletebodohnya indon, membandingkan keretapi negaranya dengan negara India. Kenapa tidak dibandingkan dengan Malaysia yg jauh lebih muda dari Indon?
ReplyDeletePatutlah indon mundur, sentiasa banding dengan negara yang setaraf dengannya!
mereka mewarisi life style dari india....maklumlah mereka kan bangsa India Pulau....
ReplyDeleteBangkok, Kuala Lumpur dan Singapore sudah jauh meninggalkan Jakarta dari segi infrastruktur pengakutan awam, especially sistem LRT atau MRT...sistem LRT dan skytrain di Bangkok juga sesuatu yg hebat selain di Singapore....dan di KL,akan di bina Line LRT baru Damansara - Cheras merentasi pusat bandaraya tidak lama lagi...
ReplyDeleteJakarta?? ahhh kasihan...Imagine, penduduk Jakarta semakin hari semakin bertambah dgn banyak sekali,tetapi pengankutan awam masih di takuk lama...kesian...
Arezeo, memang harus diakui masalah terbesar di Jakarta adalah masalah transportasi karena kota itu jumlah penduduknya hampir 12 juta orang, bandingkan dengan KL, ya wajar kalau kereta mengalami masalah seperti itu, dan pemerintah disana mencoba memperbaiki
ReplyDeleteTapi anda pernah ke Jogja,kan? pernah naik kereta komuter dari Jogjakarta ke Solo? pasti belumkan? anda sudah tidak obyektif hanya melihat dari satu kota.
atau sudah naik kereta tambang komutr dari Medan ke Pematang Siantar?
atau kereta komuter dari Solo Ke Semarang?
Sebersih dan setertib kereta di kuala lumpur, walau memang tidak secanggih dan semodern kereta tambang di Kuala Lumpur.
ya... saya penah menaiki tren dari Jakarta ke Jogja. Malang sekali, kereta api itu tidak menyediakan tempat tidur (sleeping berth) seperti kereta api di Malaysia dan Thailand. Saya terpaksa duduk di kerusi sepanjang malam.
ReplyDeletebtw, kok pertanyaan saya mengenai puak India kok dihapus?
ReplyDeleteBukan itu, yang saya maksud adalah kereta komuter bukan kereta antar provinsi (DKI Jakarta-Jogjakarta), gambar itu memang adalah kereta komuter Jakarta-Depok kelas ekonomi yang karcisnya murah, akan sangat berbeda fotonya kalau yang anda foto adalah kereta komuter kelas express yang biayanya lebih mahal, tidak ada orang yang naik keatas atap kereta. mentransportasi 2-3 juta orang dalam satu hari dalam waktu bersamaan adalah masalah yang sangat berat. Malaysia juga akan seperti itu kalau dalam waktu bersamaan harus mengangkut 2-3 juta orang dalam waktu bersamaan setiap hari selama 365 hari. Harus diakui masalah transportasi untuk kota 12 juta adalah masalah yang sangat pelik. KL sendiri berapa juta penduduknya? paling banter pasti dibawah 4 juta orang, lebih mudah untuk mengangkut orang dengan jumlah penduduk "sedikit" itu.
Mengenai Sleeping Berth sebenarnya ada dikereta Restorasi (khususnya Argo Gede dan Argo Anggrek), anda mungkin tidak minta fasilitas itu pada petugas disana, memang jumlahnya terbatas, tapi bisa kalau anda minta.
Dijepang, waktu saya sedang mengambil kursus disana, Jepang harus mentrasportasi 4 juta orang setiap hari, tak heran kereta disana sangat penuh seperti sardin, bahkan orang nyaris tidak bergerak satu inci pun. Walaupun memang karena jumlah keretanya banyak masalah itu sedikit banyak bisa terpecahkan.
Ya, bener sekali dian hardiani... Tapi isu inilah pengangkutan bertaraf rendah ini lah yang mesti diselesaikan oleh pemerintah kalian, dan bukannya membesarkan isu seperti rendang, kunyit, tempeh dan kasus lain seperti rasa sayange dan reog.
ReplyDeleteIsu rakyat yang padat sepatutnya tidak timbul sekiranya fasilitas yang disediakan berkualitas dan bertaraf dunia. Bukan komuter buruk yang tidak sepatutnya ada di ibu kota seperti Jakarta. Memalukan....
To Anonymus:
ReplyDeleteKalau itu pasti, pemerintah Indonesia khususnya Departemen Perhubungan, tidak akan lupa dalam mengurus pengangkutan sebagai salah satu isu, dan masalah ini selalu didengungkan oleh pers indonesia yang memang telah lebih bebas sebagi fungsi pengawas sosial.
Tapi jangan lupa pula, bahwa masalah budaya bukanlah masalah remeh temeh, mungkin bagi Malaysia masalah Rasa Sayange, Rendang dan Kunyit adalah masalah kecil,tapi tidak bagi bangsa Indonesia karena itu adalah khazanah kekayaan bangsa Indonesia, sebagai orang Indonesia, saya juga akan sangat bangga dengan identitas itu.
sebagai contoh, Anda tentu tidak akan menganggap remeh masalah Pulau Batu Puteh yang sedang akan diklaim oleh Singapura, karena anda orang Malaysia pasti menganggap Batu Puteh adalah merupakan khazanah kekayaan Malaysia, bukan begitu?
Dalam pemerintahan yang sudah demokratis ini, tidak bisa masalah kecil diremehkan, karena akan mengakibatkan masalah besar dikemudian hari. Selain itu, masalah ini berjalan beriringan dengan masalah-masalah lainnya yang harus diselesaikan oleh Bangsa Indonesia melalui pemerintahnya.
Kami, bangsa Indonesia bukan mencari masalah-maslah kecil, tapi berusaha menyelesaikannya secara elegan, dan terbukti sebenarnya masalah reog (barongan), dan rasa sayange sudah selesai melalui tingkat pemerintah, reog tidak lagi dipakai dalam situs wisata untuk mencari devisa, dan lagu rasa sayange sudah diselesaikan dengan pernyataan internal dua departemen yang menyatakan bahwa lagu rasa sayange secara fakta adalah berasal dan milik Indonesia, ini harus diselesaikan, tidak bisa dianggap remeh
Di Indonesia, pers bukan alat adu domba tapi dia adalah alat untuk menjadi fungsi penasehat kalau ada sesuatu yang salah, katakanlah birokrasi yang korupsi atau masalah penggunaan budaya secara tidak ada izinnya.
Sama seperti masalah puak India bagi Malaysia, jangan pernah dianggap enteng, katakanlah tidak boleh ada pemberitaan yang berat sebelah dari pers Malaysia, itu akan jadi masalah besar dikemudian hari. Anda pasti tidak mau kerusuhan masal yang pernah terjadi di Malaysia terjadi lagi, bukan begitu?
oh ya, maaf, saya potong dulu penjelasan ini, karena saya harus mengajar besok, selamat malam
Secara keseluruhannya, pengangkutan di Indon memang mundur dan ketinggalan berbanding jirannya. Pendek kata, Indon memang mundur hinggakan rakyatnya perlu disembur cat.... Kalau itulah caranya untuk menyedarkan mereka.
ReplyDeleteSembur saja dengan cat... Sambil tu boleh cat sekali keretapi yang dah buruk tuhhhh... HAHAHAHA.
ReplyDeleteyup, syukur la aku ni jd rakyat Malaysia. aku pun anti-indon. aku jd alerjik.
ReplyDelete~[KL sendiri berapa juta penduduknya? paling banter pasti dibawah 4 juta orang, lebih mudah untuk mengangkut orang dengan jumlah penduduk "sedikit" itu.]~
ReplyDeleteBy the way, Cik Dian Hardiani..first, u lihat daripada sudut kegunaan train itu sendiri..walaupun ramai orang but not whole of them guna train untuk berulang-alik ke tempat kerja / kemana2 / ke kampung dan sebagainya. Perbandingan dengan Kuala Lumpur adalah nonsense sama sekali kerana orang tidak semestinya dari KL ni yang naik Train, kat lain banyak lagi u ols. Second, walaupun Jepun mempunyai jumlah penumpang yang agak seperti sardin kata lo..ader ker dey ols duduk atas atap?..x der kan?..that's because of penerimaan udang2 dalam setiap diri individu masing2. Yang jelasnya, rakyat Indon nih suka menentang udang2 pemerintahnya. Dan Malaysia, x ader lagi yang duduk atas bumbung walaupun kereta api itu bertaraf rendah..kerana we ols memikirkan safety first dik. Fikir dulu sebelum bertindak. Walaupun ramai, alternatif pengangkutan lain akan diguna selain train like bas, cab dll.
Well! rasenyer mereka yang duduk atas bumbung nih, biasernyer mereka yang tidak ader tiket..tetapi memandangkan tempat itu terpaksa dituju, mereka rela bergadai nyawa asalkan mereka tiba ke tempat yang ingin dituju. Lagi satu, mungkin pihak keretapi negara Indonesia tidak menggunakan sistem pengurusan yang betul..mungkin kaunter tiket masih lagi menjual tiket walaupun mereka sudah tahu tempat duduk dah penuh ( samada untuk mencari keuntungan dll ) so terpaksaler dey ols yang dah beli tiket tuh duduk atas atap.
Yang penting, sistem kena lah betul. Undang2 pun mestilah betul. Kalo ader komplain yang penumpang tiada tempat duduk walhal penumpang berkenaan dah beli tiket dari kaunter yang SAH, pihak train perlulah menyediakan alternatif yang lain kepada penumpang berkenaan seperti menyediakan bas ker, teksi ker, kereta ker.. keretapi lain ker dll daripada alternatif yang membahayakan diri seperti DUDUK DI ATAS ATAP KERETAPI.
Ya, perkara seperti inilah perlu dikaji oleh rakyat dan pemerintah Indonesia daripada mengadu domba perihal KUNYIT, rasa sayang dll. KUNYIT pun INDIA dah guna lamer dah dik nom..Kalo pers jer yang mengadu domba tapi pemerintah dan rakyat masih tidur, x der guna jugak dik nom oii..
http://www.kompas.com/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.11.02551311&channel=2&mn=13&idx=13
ReplyDeleteMbak Dian, nagabonar dan para Saudara Malaysia termasuk arezeo, sila tengok laman diatas, bagaimana "hebatnya" "batik Malaysia"...dunia pun mengakui Batik Indonesia yang kaya akan cita rasa.
Desember Ceria:
ReplyDeleteErm! memang ler batik Indon mendapat perhatian dunia yang promosinya oleh orang Indon dan dalam laman web orang Indon sendiri yang bikin, mana taknyer?..
Anyway, batik Indon kat sini dijual murah2 ma.. kat Mydin, RM6.00 satu... jgn mare.
Erm! walaupun batik u ols boleh u ols katakan berkualiti, tapi KALO X ADER USAHA2 untuk memartabatkan batik u ols yang kononnya berkualiti itu..maka, batik u ols pada masa akan datang akan dijadikan kain lap kaki saje... so bertindak cepat dik nagabonar dan Desember ceria... tapi u ols rasenyer pakai baju batik pegi jalan2 pun MALU kan..inikan pulak nak memartabatkannya jauh sekali tetapi tidak seperti di Malaysia.. setiap hari Khamis kami akan pakai baju batik ke pejabat..dan kebanyakan dinner dengan Datuk2, we ols pakai batik. Erm! promosi batik banyak jugak kat Malaysia..lihat aje dalam googles donk.. take yur time.
Erm! orang Amerika menulis tentang batik Indonesia pada 1919..wow! awesome but maybe, orang2 Amerika juga akan menulis tentang batik Indonesia yang menjadi kain lap tangan, lap kaki dan lap mulut serta basuh jamban pada tahun 2010 dan akan datang jika batik Indon still ditakuk lama dan tiada usaha bersungguh2 untuk mermatabatkannya... oi Cik Jijah.
Ari tuh I baru tengok pameran batik, lukisan dan seramik pasifik kat balai lukis negara..tapi batik Indon x der.. yang banyak hanya batik China, Jepun, Malaysia, Thai dll. Ini adalah kerana negara mereka tidak sekadar berkata2 yang batik mereka BERKUALITI tetapi mereka MELAKUKANNYA dengan bersungguh2 untuk menaikkan batik mereka.. pahem..yang penting JANGAN HANYA BERKATA2, LAKUKAN DENGAN USAHA..
itu lah perangai Indon, bila orang berbicara pasal perkhidmatan kereta api, dia cerita pasal Batik laaaa.... itu lah sikap mereka yang mundur!
ReplyDeleteBila mereka kalah pasal Rasa Sayang dulu, mereka timbul kan pulak Reog. Bila kalah, timbulkan pulak rendang, kunyit, tempeh dan macam2 lagi. Itu mmg sikap indon. Suka berdolak-dalik = indolak-dalik
Malasyial=Bangsa mental tewas
ReplyDeleteIndonesia=Bangsa pekerja keras yang rela membangun negara orang lain, tapi dibalas dengan air tuba oleh orang Malasyial.
Kereta tambang adalah urusan kami, kenape Malasyial mental tewas nak ribut seolah itu kereta tambang milik sendiri, urus saje puak India awak tu.
Hahaha, INDOLAK-DALIK... what a good word...
ReplyDeleteLook, now they are talking about Indians!! So Dolak-Dalik..
INDON=INDOLAK-DALIK
INDON=INDOLAK-DALIK
INDON=INDOLAK-DALIK
INDON=INDOLAK-DALIK
INDON=INDOLAK-DALIK
INDON=INDOLAK-DALIK
Hahaha
Indon = Bangsa Merusuh!!!
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteWhy can't they (Indons) just stick to the issue being brought up here by Arezeo???
ReplyDeleteOh no, they have to bring up other issues into this discussion as well that are not pertinent!!!
LAME SANGAT LAH!!!!
Ha-ha-ha...mesejuku yang keempat tentang Malasyial dihapus lagi. Arezeo cs tak tahan membaca komentar dari Nagabonar
ReplyDeleteJadi gimana? Malasyial mengonggong Indonesia tetap berlalu
itulah buktinya indonesia maju...dari malaysia ..naik kereta api saja kita bebas memilih bayar duduk didalam ..gratis.alias percuma duduk diatas ....masih kelihatan ada manusianya...coba tenggok gambar kereta api dimalaysia enggak kelihatan manusianya...jangan-jangan dimalaysia engga ada oranganya yang ada setan-setan semua...ah... mengerikan... tak kelihatan orangnya....wakkakakakak...
ReplyDeleteBaca ini ya, Malasyial. ternyata Malasyial itu tidak hanya lapar budaya tapi juga lapar tanah Indonesia, lapar kekayaan alam Indonesia sampai nak mengadu domba bangsa Indonesia, memang cocok dengan namanya Malasyial sang Malingsia
ReplyDeleteBaca ya, pakek kaca pembesar:
http://www.kompas.com/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.02.12.0303188&channel=2&mn=5&idx=5
atau baca ini ya:http://www.kompas.com/kompascetak/read.php?cnt=.kompascetak.xml.2008.01.25.03481011&channel=2&mn=5&idx=5
owww. very pity India and Chinese to live in Malasyial
Mau tambah lagi? dua dulu ya, biar tahu diri.
sudah tentu tidak kelihatan donk... penumpang yang memasuki tren itu kan dilindungi oleh tren itu. Kami bukan macam kalian yang memanjat ke atap kereta seperti monyet.
ReplyDeleteDI Kl ada beberapa macem kereta, Putra LRT itu subway, sama kek KLIA Express, sedangkan Monorail itu relnya diatas, diantara gedung-gedung.
ReplyDeleteKalo dari KL Sentral ke Twin Towers tinggal naek Putra LRT lagi, dan berenti pas di bawahnya Suria KLCC, salah satu pusat belanja di sono.
Kalo disamain ama disini Suria KLCC itu mirip kek Plaza Senayan, tapi lebih gede lagi dikit, dan letaknya persis di lantai terbawah menara Petronas.
KLIA Express ini gerbongnya nggak banyak, tapi ada setiap 15 menit.
Dah gitu interiornya bagus, udah kek Argo aja, trus setiap gerbong beberapa tempat ada plasma screen kecil yang nayangin musik, berita en iklan.
Pokona canggih pisan dah, lha wong Argo aja, kagak pake plasma-plasma-an.
Nah dari KLIA itu kt bisa ngeliat hamparan perkebunan kelpa sawit yang tadi keliatan dari atas. Trus bangunan-bangunan apartemen juga berderet-deret rapi.
Gw jadi nyadar, betapa Jakarta ketinggalan jauh banget dari KL ini.
Nggak kerasa, udah nyampe di KL Sentral.
KL Sentral ini kek Gambir lah gitu,kereta dari segala jurusan parkir disini.
Lagi satu, kat Jakarta tu... nak MASUK stesen BAS Ekspres (kami hendak ke Bandung) pun kena bayar 'duit kopi' kat 'penjaga' di situ!!!
ReplyDeleteAnd worst still, I was with an Indon friend.... not travelling only with my Malaysian friends!!!
Kawan Indon I yang menyarankan supaya kami bayar 'duit kopi' itteww...
Katanya memang budaya di situ, nak masuk stesen bas mesti kena 'bayar' dulu... and I am not talking about the bus ticket!!!
How 'Mundur' can they be???? *opssss
hahahaha.. aku tengok gambar indon yg dok atas tren tu sebijik mcm monyet...
ReplyDeleteWah asyik ya, sama-sama ras "MELAYU" tapi berselisih paham. good job.
ReplyDeletegali terus permasalahan yang ada di Indonesia Arezeo, agar semakin seru! kalao ngak gitu kan ngak seru. ya kan?
Nampaknya suratkabar ( INDON YANG SIAL kata KORAN, hahahahahah) INDON sendiri mengaku pincangnya pengagkutan di INDON.
ReplyDeleteLEEZ...mmg betul, di INDON semua kena bayar duit kopi....sebb apa..sbb INDON SIAL!lepas tuh mengaku HEBAT...
sungguh BODOH DAN BIADAP!
ya udah...INDON mmg BODOH dan SIAL deh!
Hati yang panas bila ditanggapi dengan hati yang panas juga, ngak dingin2 deh jadinya :)
ReplyDeletemending liat dangdut aja ah........
http://www.youtube.com/watch?v=es59K6r_xTw
Mausik Indonesia:
ReplyDeletekeroncong, gamelan, dangdut, jaipong, zapin dan lainnya.
Musik Malaysia:
zapin, zapin, zapin, dan zapin lagi...
bener sekali kamu indonsial orang indonesia suka sekali sama susu terutama saat-saat merusuhi enh..eh..menyusui...and said pas.... sekali susunya ...or.. dingin2 empuk...
ReplyDeletewakkakakakk....
owhh ya... lagi satu... kat Indon (mengikut kata teman Indon saya tu), nak buat passport, tak boleh trus pergi ke pejabat imigresen sana... kena buat melalui orang TENGAH!!!!
ReplyDeletehmmmm... tak macam kita kan.. pergi sendiri ke pejabat imigresen, isi borang, bawa dokumen sepatutnya, bayar fees, sehari dah boleh siap passport!!!
Diorang masih lagi mengamalkan konsep orang tengah lagi...
Bila nak maju tak tahu la???!!! Hikksss
1st :
ReplyDeletebener sekali kamu indonsial orang indonesia suka sekali sama susu terutama saat-saat merusuhi enh..eh..menyusui...and said pas.... sekali susunya ...or.. dingin2 empuk...
wakkakakakk....----->>>> KOMEN DARI INDON YANG TERAMAT BODOH...
2nd :
yeas...LEEZ, di MALAYSIA buat pasport siap dalam masa 3 jam maximum..DI INDON , kalau ada duit kopi boleh cepat kot..dah BANgsa INDON sibuk nak merusuh, masa biler nak siap passpot..lagi satu..sbb lambat buat Passport, datangla INDON ke MALAYSIA dengan Sampan dan kapal kecik...
ya udah...INDON kan SIAL!
disini kitorang busy ...banget D... jadi ada yang instant kenapa engga ?? kasihan d dimalaysia ribet...ya...
ReplyDeletedisini kitorang busy ...banget D... jadi ada yang instant kenapa engga ?? kasihan d dimalaysia ribet...ya...
ReplyDelete----->>> KOMEN dari INDON yang BODOH..mengaku HEBAT!...
ya UDah..INDON kan BODOH SIAL!
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteKomen di atas dikeluarkan kerana menyimpang dari tajuk posting. Sila jangan berdolak-dalik.
ReplyDeletesyukurlah Indonesia masih punya pers yang jujur, baik yang baik diberitakan untuk diteruskan sedang yang jelek juga diberitakan untuk dicari perbaikannya, seperti masalah kereta api ini.
ReplyDeletePers Malaysia? hah, payah, semuanya harus ikut omongan Umno, hanya yang bagus-bagusnya, sedangkan masalah kebebasan beragama dan masalah puak disana ditutup-tutupi, apa bagusnya negara yang dijalankan dengan penuh kebohongan.
tengok INDON bodoh mengaku arezeo....BODOH sangat!
ReplyDeletePers INDON kan kaki merusuh dan dolak dalik...INDON mmg SIAL
alhamdulillah..
ReplyDeleteaku bangga jadi warga Malaysia..
aku bangga dgn sistem pengangkutan kita yg maju & terkehadapan berbanding dgn negara2 jiran (except Singapore) yg sudah lama merdeka..
Selain tu, aku bangga sebab dengar khabar Malaysia nak buat keretapi laju (bullet train) pertama kat SE Asia..
huisy..harap2 menjadi projek tu..
tak sabo nak naik..
dulu naik ERL pon aku dah excited giler...
inikan bullet train..
Tan Sri Francis Yeoh,
If you read this, please I beg you...
Please materialize the bullet train project..
Please 1000x...
*Quote:
ReplyDeleteLeeZ said...
Lagi satu, kat Jakarta tu... nak MASUK stesen BAS Ekspres (kami hendak ke Bandung) pun kena bayar 'duit kopi' kat 'penjaga' di situ!!!
And worst still, I was with an Indon friend.... not travelling only with my Malaysian friends!!!
Kawan Indon I yang menyarankan supaya kami bayar 'duit kopi' itteww...
Katanya memang budaya di situ, nak masuk stesen bas mesti kena 'bayar' dulu... and I am not talking about the bus ticket!!!
How 'Mundur' can they be???? *opsss
Ya Allah btol cakap ko leez..
Pak cik aku pernah mengalami pengalaman yg sama dgn ko..
Dia ni orang kuat TV3..program2 hiburan bawah bidang kuasa dia..
Ari tu, dia pergi Indonesia nak buat shooting Kids Explorace..
Dia citer kat sana, tiap2 hari kena bawak briefcase yg penuh berisi wang Rupiah!
Reason: Nak bayar 'duit kopi' aka RASUAH kat orang2 yg berkenaan time shooting..
Bayangkan ke hulu, ke hilir bawak briefcase penuh dgn duit..duit nak rasuah orang...
Dah la susah nak buat deal pasal masalah birokrasi..
Pastu siap kena sediakan duit lagi..
Pak cik aku mengucap panjang je la...
Apa yg boleh aku katakan RASUAH di Indonesia sangat teruk. Syukur di Malaysia, walaupun rasuah berlaku, namun tak seserius Indonesia dan tak merencatkan pembangunan.
Contoh paling bagus la, nak buat passport...1 jam paling cepat (kalo JPN kosong) atau paling lama 3-4 jam..
Anyway, berkenaan dgn orang India di Malaysia..
Warga WRI sekalian, kami tidak mempunyai masalah dgn orang India..
Saya ada kawan India, cikgu orang India, jiran India...
India di Malaysia hidup aman dan makmur. Ramai yg sudah berjaya keluar daripada kemiskinan..
Malah mereka dikatakan mempunyai nasib yg lebih baik berbanding orang India di India..
Rusuhan yg dilakukan bukan ditujukan kepada kerajaan Malaysia 100%..
Rata-rata masyarakat India bukan marah dengan kerajaan..
Sebaliknya mereka marah denga MIC (Malaysian Indian Committee) di bawah pimpinan S. Samy Vellu yg mengamalkan nepotisme serta kurang menolong masyarakat India...
Rakyat Malaysia dilihat lebih terbuka terhadap kaum lain berbanding WRI..
Kami tidak pernah melarang kaum India mahupun Cina daripada mengamalkan agama serta budaya masing-masing..
Malah setiap rakyat Malaysia turut meraikan perayaan mereka seperti Deepavali dan Tahun Baru Cina(CNY) melalui amalan 'rumah terbuka'(open house) di peringkat nasional mahupun di kawasan jiran tetangga..
Kamu ada Rumah Terbuka Tahun Baru Cina/Deepavali/Aidilfitri/Krismas/Gawai Peringkat Kebangsaan?
Tak de....
Malahan, Imlak (CNY) pun pernah diharamkan..
Kami tak pernah haramkan CNY..
Sebenarnya kami lebih suka sebab dapat makan banyak limau mandarin atau orang Cina panggil 'lo kam' & dapat ang pau..(aku dapat coz tak kawen lagi...he3)
Deepavali/Diwali pula dapat makan banyak muruku..hmm..best!
In a nutshell, aku bangga menjadi anak Malaysia!
Malaysia Boleh!!
To all Malaysians, Selamat Pilihan Raya Ke-12..Undi betol2!!
betul tuh ...
ReplyDeletekalo lo punya agama harusnya lo tau kalo nanti akan ada pembalasan dari TUHAN YANG MAHA KUASA ...
pernah denger yang namanya karma gak ????
hati-hati nanti semua orang Indonesia yang baca tulisan lo bakal sakit hati dan mengutuk lo bagaimana coba ???
gw rasa karma itu akan jatoh ke lo .. soalnya kan lo sama aja mendzalimi bangsa Indonesia .. orang yang terdzalimi doanya paling mujarab di kabulkan TUHAN !
yelaa...kegemaran INDON kan merusuh...di negara orang pun nak merusuh...pulak tuh bangsa JAWA dan ACHEH..
ReplyDeletenak merusuh pegila negara sendiri..buat kacau di negara MALAYSIA.
-> Indonsial ... jangan lupakan ya... kerusuhan yang amat besar yang dibuat oleh warga negara malaysia di Indonesia ... yaitu Bom bali oleh Dr. Azhari dan kawan-kawannya.... Sebelum mengatai lebih baik pikir dulu ...
saya akan sangat menghargai jika anda semua mau menyebut orang Indonesia tidak dengan sebutan INDON ... Apa anda marah jika saya memanggil anda semua dengan sebutan MALAY ??
ReplyDeletepikirkan hal itu INDONSIAL !
wah...wah... kayaknya sekarang INDONSIAL udah jadi musuh utama nih ... !
ReplyDeletehati - hati indonsial .. karma menanti ... ingat hukum karma .. doa orng terdzalimi paling mujarab di dengar tuhan !
Sayang sekali orang Melayu Beragama Islam sebab kita kutuk sesama rumpun. Indonesia kan Bangsa Melayu Beragama Islam. Sepatutnya kita bagi kritikan membina bukannya menghina sesama Bangsa dan Agama. Orang Cina dan India sendiri tak kutuk Negara yang ada Bangsa dan Agama Mereka. Kita senang-senang saja hina.
ReplyDeleteadoyai..........
ReplyDeleteIndonesia kononnya mendapat kemerdekaan melalui peperangan dengan Belanda setelah Jepun kalah perang dunia kedua. Indonesia telah menjajah melalui peperangan Aceh, Maluku, Papua Barat (Irian Jaya) dan Ambon. Ia adalah negara yang tamak. Terdapat kemungkinan mereka ini ingin menjajah Brunai. Ia juga pernah menjalankan program "Ganyang Malaysia" malangnya mereka telah kalah. Sungguh memalukan. Mereka menakluk Timur Timor sebaik sahaja Timur Timor mendapat kemerdekaan daripada Portugal. Sebenarnya Indon ni takut perang dengan Portugal yang peralatan perangnya mencukupi tetapi hanya mahu berperang dengan negara miskin yang baru merdeka. Pengecut !!! Setelah krisis ekonomi Indonesia menjadi papa kedana dan akibat tekanan antarabangsa mereka terpaksa melepaskan Timur Timor. Kalah dan malu mereka ini.
ReplyDeleteSukarno
Sukarno adalah merupan president pertama Indonesia. Dia adalah salah seorang yang memulakan rancangan jahat "Ganyang Malaysia". Sungguh memalukan bila Indonesia telah kalah. Sukarno dikatakan telah mati ditembak. Dia ialah Hitler Asia Tenggara. Dia bercita-cita menakluk seluruh Asia Tenggara.
INDON MALING
Siapa sebenar nya yang meniru dan mencuri Malaysia atau indonesial ? Indon mengaku semua nya adalah miliknya. Lagu rakyat, makanan,batik, pulau, laut, lautan, selat, tanah, bukit, gunung dan biawak komodo. Indon menuduh Malaysia mencuri, mencontek, maling dan sebagainya. Indonesia juga banyak menciplak hampir semua .....
Benderanya ditiru daripada bendera Poland. Lambang kerajaan pun ditiru dari poland. Sudah ada 2 yang indonesial tiru dari Poland. Hairan lah. Adakah ini kemungkinan atau memang mereka meniru. Memang indonesia dasar maling. Kalau Malaysia tiru bendera Amerika, sekurang-kurangnya Amerika menang perang dunia kedua. Poland kalah perang dunia kedua bong !!!... Apa yang hendak kamu banggakan dengan Poland. Malaysia beli kereta kebal (tank) dari Poland. Kah kahh kahhh !!!
INDIA + SIA = INDONESIA = INDONESIAL
Nama indonesiaL ditiru daripada India dan russia. india + sia = indonesia. Kononnya mereka beranggapan Indonesia adalah negara kuasa besar setaraf dengan India dan Rusia dan ingin menandingi Amerika. Nama pun mahu di tiru. Tiada nama lainkah. Kamu yang selalu mencuri identiti Negara lain dan bukan Malaysia. Apakah kamu kekeringan idea? Dasar peniru, penciplak, pencontek dan maling. Dia yang maling, mengatakan bangsa lain yang maling. Kalau dah bodoh memang bodoh.
Matawang nya pula ditiru daripada matawang Rupee dari India menjadi rupee-ah atau rupiah indonesiaL. Adakah ini juga kebetulan. Sudahlah nama negara hampir sama (Ind, India=indonesiaL) dan sekarang nama mata wang pula sama (Rupee=Rupee-ah=rupiah). Malangnya matawang Rupiah Indonesia hanyalah menjadi gelak ketawa di Malaysia. Ini adalah kerana nilainya yang terlalu amat rendah. Nilai satu juta rupiah (wow banyak tu) bernilai antara Ringgit Malaysia RM300 hingga RM 400 sahaja. Kah Kahh Kahhh ...
Banyak lagi Indonesia mencuri idea dan budaya bangsa lain. Bangunan MONAS Indon juga ditiru daripada Washington Monument di Amerika.
Dasar maling memang bangsa maling. Semua mahu ditiru. Semua lagu inggeris dan melayu mahu di dangdut kan oleh orang indonesiaL. Saya pernah mendengar lagu Cindai Siti Nurhaliza versi dangdut nyanyian penyanyi populer indonesia maling ini. Malah banyak lagi lagu melayu dan inggeris. Tiru semua lagu di dunia ini lah dan kamu tidak perlu bersusah payah mencipta lagu. Dasar maling pemalas ...
http://indonesiasukarno.blogspot.com/
ya terang aj, kalian malaysia mengemis secara ekonomi dan keamanan kepada inggris. kalian tidak lebih dari budak inggris. jangan merasa bangga!.
ReplyDeleteDasar ras Melayu...satunya maling satunya rusuh ..go to hell
ReplyDeletehari ini aku tengok berita ada orang indonesia gaduh dengan isterinya, lalu ambil anak kecilnya
ReplyDeleteletak atas landasan keretaapi.. putus kaki anak d
Aku jadi amat marah tengok tv indon hari ini.. seorang bapa kerana tak dapat bersetubuh dengan isterinya telah meletakkan anak lelakinya yg berumur 3.5 tahun diatas rel kereta api. Dia
ReplyDeleteterus memegang anaknya sampai kereta api memutus kan kaki anaknya.. Ini yg membuat aku jadi marah sangat dan hilang sabar hari ini..
Indonesia harus bangkit bangun kan diri sendiri.
hari ini juga ada orang indon mengaku jadi nabi dan telah pergi naik ke langit..
rasuah merata... anak2 diberi makan duit rasuah tak mengapa... sama saja polis tua atau polis yg rekrut baru... sebab aku selalu kena bayar..
Tapi memang aku ada duit.. aku niat sedekah agar
mereka makan duit halal..
pelacur merata... muda2 jelita berkepit dengan orang bule dan japang tanpa segan silu kehotel2...
Kenapa Indonesia selalu di timpa be
Aku jadi malu kerana Indonesia adalah negara islam sama dengan negaraku malaysia..
indonesia tolong sedar..
ReplyDeletenegara kamu tue telah sering dtimpa bncana..
mesti ade balasannye tue disebalik stiap kjadian..
pkir2 laa..jgn asik nk salahkan malaysia yg aman makmur niey..