Akhbar Indonesia sendiri menyarankan agar Indonesia tidak sewenang2 menuduh Malaysia mencuri budaya mereka. Baca keratan akhbar Indonesia, Kompas di bawah.
Dipetik dari akhbar Kompas, 7 Oktober 2007
JAKARTA, KOMPAS - Seniman dan budayawan Indonesia tidak bisa begitu saja memprotes lagu Rasa Sayange yang dijadikan jingle kampanye pariwisata Malaysia jika belum benar-benar memliki bukti yang kuat bahwa lagu tersebut benar-benar karya bangsa Indonesia. Sebab, lagu yang tidak diketahui siapa penciptanya atau no name itu, juga sudah diklaim Malaysia sebagai lagu rakyat mereka yang sudah ada sejak lama. Jika Indonesia ingin membuktikan lagu tersebut sepenuhnya karya seniman dan budayawan Indonesia, maka Indonesia harus memiliki bukti yang kuat terkait karya cipta lagu tersebut. Menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Watjik saat ditanya sebelum mengikuti sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Rabu (3/10), salah satu direktorat jenderal di Departemen Kebudayaan dan Pariwisata sudah menugaskan para seniman dan budayawan Maluku untuk mencari dan mengumpulkan seluruh bukti terkait karya lagu rakyat tersebut. ”Kita harus membuktikan bahwa itu karya kita. Karena lagu Rasa Sayange itu no-name. Kita harus cari bukti dulu, karena mereka juga menganggap lagu itu lagu rakyat mereka sejak lama. Jadi, protes kita tidak akan kuat. Apa alasannya jika kita belum punya data. Kalau kita sudah punya data, barulah kita protes,” ujar Jero. Jero menegaskan akan memimpin paling depan untuk menggugat Malaysia jika benar-benar lagu tersebut terbukti karya seniman dan budayawan Indonesia. ”Saat ini Ditjen saya masih berkomunikasi dengan seniman di Maluku untuk mengumpulkan bukti jika memang ada yang bisa membuktikan lagu itu memang ciptaan kita. Kalau ada, mari kita lakukan gugatan,” tambahnya. Menurut Jero, Indonesia sebenarnya kaya dengan karya budaya. ”Bukan hanya ribuan, akan tetapi ratusan ribu karya budaya kita yang hingga kini belum terdaftar dan bahkan ada yang tidak mau didaftarkan oleh pemiliknya. Nanti, jika sudah dipakai oleh orang lain atau negara lain, barulah kita ribut kita. Saya sudah berkali-kali meminta, dan, kini, sekali lagi saya minta kepada seniman untuk mendaftarkan hak cipta mereka,” jelas Jero Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Antara, Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan lagu Rasa Sayange yang dijadikan jingle kampanye pariwisata Malaysia akan terus digunakan negaranya. Adapun Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia, Rais Yatim meminta Indonesia membuktikan lagu itu sebagai miliknya. (HAR) |
Liat, eh Lihat (aku pun dah terikut bahasa Indonesia, nanti dikata aku mencuri perkataan diorg pulak), akhbar Indonesia sendiri pun menyarankan mereka agar tidak memprotes lagu Rasa Sayang itu milik Malaysia. Ini kerana, Indonesia sendiri pun tidak ada bukti kukuh mengatakan ia milik mereka. Dan ini satu lagi contoh dari akhbar Detik.
Dipetik dari akhbar Detikcom, 4 Oktober 2007
Dirjen HaKI: Tanpa Pencipta, RI Sulit Klaim Lagu Rasa Sayange Jakarta - Lagu Rasa Sayange jadi rebutan publik Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia saja, sejumlah daerah mengklaim lagu itu asli daerahnya. Namun sebetulnya sulit mengklaim lagu itu milik daerah tertentu, RI atau Malaysia, selama pencipta lagu itu belum diketahui. |
Lagi menarik, rupa2nya di Indonesia sendiri, mereka sesama sendiri pun dok berebut pasal lagu Rasa Sayang nie. Tak caya? Baca keratan akhbar Indonesia nie.
Dipetik dari akhbar Detikcom, 1 Oktober 2007
Enteng: Pencipta Rasa Sayange NN, Boleh Saja Malaysia Memakainya |
yah sebaiknya sih kl mo klaim lagu ya bikin sendiri dong, jgn meng klaim punya org lain...
ReplyDeletesiapa kata itu lagu milik Indon? Kamu ada bukti? Nggak ada kannn... Ia sebenarnya milik Malaysia. Kamu yang meniru.. bukan kami...
ReplyDelete~ Kami bukan bodoh macam Indon
Some Indon comes to Malaysia without permit,
ReplyDeletebecomes robbers, thieves, perampok, pencuri and etc..
Sekarang kalian mau kecoh pasal lagu..
Tidak malukah kalian..orang indon.
Shamed on you indons..
Eh Anjing - Anjing Malassia ...
ReplyDeleteLo tuh semua yg PENCURI, Udah Nyuri Pulau ... Nyuri Lagu Juga ...
GA ADA OTAKNYA ... F**K YOU
PANTES KALIAN EMANG PEMALAS.
Musik Kalian Ga ada yang BERMUTU ...
INGAT ... GA ADA YG BERMUTU ...!!
LAGU ITU UDAH JELAS - JELAS PUNYA INDONESIA TEPATNYA Di AMBON ...
GANYANG MALASSIA ..!!
Memang betul "PENDATANG HARAM INDON - PATI" tak tahu malu datang ke Malaysia sebagai perampok, pencuri, pecah rumah orang.
ReplyDeleteBangsa indon memang tak tahu malu..
tahu merampok saja..
harusnya orang malas yah yang malu...gembong teroris doktor azhari kan asalnya dari malasia...apa kamu tak tahu malu melahirkan seorang gembong teroris...coba lihat lirik lagu ras sayange...kalian bahasa melayu..sedang rasa sayange berbahasa ambon...memang ada bahasa daerahmu ambon..hah...
ReplyDeleteDi Malaysia, hari-hari ada saja rakyat dirampok indon..
ReplyDeleteNgak malu kah kalian indon..
Pendatang haram indon, di hantar pulang indon. lagi mau pulang semula ke Malaysia..
brengsek..kamu indon.
sialan kamu indon...
ReplyDeleteIndon semua nak rebut. Rasa Sayang yang bukan hak dia pun nak rebut... Ini buktinya
ReplyDelete" Di Indonesia saja, sejumlah daerah mengklaim lagu itu asli daerahnya. Namun sebetulnya sulit mengklaim lagu itu milik daerah tertentu"
Hahaha, itu koran Indon yang tulis sendiri.
Indon haprak..
ReplyDeletehey shame on your fvckin country malaysian!! i'm not indonesian, but i seen the fact and i think your malaysian are fvckin pirate!!
ReplyDeletehahahaha..why we want to fight for a song..we are malays..indonesian or malaysian.who ever songs that is, it is in malay languange.bahasa melayu, samada bahasa melayu indonesia atau malaysia it is still malay.melayu.cmon..
ReplyDelete