Wednesday 5 December 2007

Malaysia Klaim Bahasa Indonesia?

Sikap tamak budaya Indonesia semakin menjadi2. Dulu apabila kita menggunakan lagu Rasa Sayang, mereka marah. Marah apabila kita klaim lagu itu adalah lagu rakyat. Kemudian demi menjaga hubungan baik, Menteri Kebudayaan, Kesenian dan Pelancongan, Datuk Rais Yatim, mengatakan ia lagu Nusantara. Sekaligus pernyataan itu mengiyakan bahawa ia lagu Indonesia. Itupun mereka tidak terima.

Media negara mereka dengan beraninya membuat penipuan bahawa Malaysia mengklaim budaya Reog Ponorogo sebagai budaya asli negara kita.Duta kita ke Indonesia pun menegaskan bahawa budaya Reog bukan budaya asli kita. Tapi yang hairannya, penjelasan ini juga tidak diterima mereka.

Aneh tak sikap mereka? Bila kita klaim milik kita, mereka marah. Bila kita nafikan kita klaim, mereka tuduh lagi kita klaim! Mengapa begitu tamak sekali jiran kita dalam isu budaya ini? Tamak hinggakan kunyit dan tempeh pun mahu dipatenkan. Betapa rendahnya tahap pemikiran dan mentaliti mereka.

Yang lagi pelik, mereka dengan mudah ditipu oleh press (pers) negara mereka hingga mereka melakukan demonstrasi jalanan. Terbaru, mereka menggunakan isu bahasa. Mereka menuduh kita mengklaim bahasa Indonesia sebagai bahasa kita. Tonton klip video sebelah dipetik dari MetroTVNews.com.

Akibat ketandusan idea kerana isu Rasa Sayang, Reog Ponorogo, rendang, tempeh dan kunyit gagal melemahkan negara kita, akhbar negara tersebut sewenang2nya memutar belit kenyataan Wakil Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Abdul Azis Harun.

DIPONEGORO, (GM).- Negara jiran Malaysia mengancam akan mengklaim bahasa nasional Indonesia sebagai bahasa Melayu (bahasa Malaysia). "Pemerintah Malaysia akan mengklaim bahasa Indonesia sebagai bahasa Melayu. Karena bahasa Melayu adalah bahasa Malaysia," ujar Wakil Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Abdul Azis Harun kepada wartawan di sela-sela helaran "Kemilau Nusantara 2007" di Gedung Sate Bandung, Minggu (25/11).

[Rujuk sini]

Maaf ya pak, saya tidak bodoh untuk mempercayai pers dari negara yang isu tempeh dan kunyit pun mau diperbesarkan.

Jika benar kenyataan tersebut dikeluarkan oleh Datuk Abdul Azis, sudah pasti ia akan diterbitkan dalam akhbar negara kita. Ada tak korang terbaca di Utusan Malaysia atau Berita Harian?

Itu bukan hal yang penting. Di sini aku ingin bertanya, dari manakah asalnya bahasa Inggeris? Adakah korang ambil kisah sangat asal-usul bahasa Inggeris itu? Atau ada tak mana2 negara mengklaim bahasa tersebut sebagai milik mereka hingga mengadakan demonstrasi?

Jika isu bahasa adalah besar, kenapa tidak negara China marah kerana dalam iklan Rasa Sayang ada digunakan bahasa Mandarin? Kenapa tidak, negara India menyaman kita kerana menggunakan bahasa Tamil dalam iklan?

Walaupun isu rendang, kunyit dan tempeh dibesarkan oleh Indonesia, negara India tidak sekonyong2 menyaman kita kerana menggunakan roti canai dalam iklan Rasa Sayang. Mereka tidak sebodoh itu memperbesarkan isu yang remeh.

Selain itu, iklan tersebut juga ada menampilkan seorang tukang masak Cina menggunakan chopstick. Tidak pulak, China menyaman kita kerana menggunakan budaya makan mereka dalam iklan pelancongan.

Ini kerana mereka faham bahawa bangsa Cina dan India yang berhijrah ke negara ini sejak sekian lama, sudah pasti turut membawa budaya itu ke sini. Dengan itu, tidak perlu mereka mengambil tindakan bodoh menyaman kerana isu makanan atau budaya. Mereka masih waras dan tidak bersikap tamak.

Malang sekali kita yang serumpun nie apabila ada satu pihak yang tidak dapat menerima langsung perkongsian budaya ini. Semua dikatakan hak mereka yang perlu paten itu dan ini. Hinggakan pasal lagu, pasal makanan dan pasal bahasa pun mereka hendak gaduhkan.

Mereka klaim Rasa Sayang milik mereka. Mereka klaim Reog Ponorogo milik mereka. Mereka klaim rendang milik mereka. Mereka klaim tempeh. Mereka juga klaim kunyit. Maka, siapakah yang tukang klaim?

p/s - Mereka tertipu lagi.

52 comments:

  1. terbukti, indon makin tamak!!

    ReplyDelete
  2. Wah Cik, setelah membaca situs Galamedia itu, tidak salah kalau ada reaksi seperti itu terutama dari Media Massa Indonesia.

    Sedikit dari berita itu :

    DIPONEGORO, (GM).-
    DIPONEGORO, (GM).- Negara jiran Malaysia mengancam akan mengklaim bahasa nasional Indonesia sebagai bahasa Melayu (bahasa Malaysia). "Pemerintah Malaysia akan mengklaim bahasa Indonesia sebagai bahasa Melayu. Karena bahasa Melayu adalah bahasa Malaysia," ujar Wakil Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Abdul Azis Harun kepada wartawan di sela-sela helaran "Kemilau Nusantara 2007" di Gedung Sate Bandung, Minggu (25/11).

    dst...dst...dst

    Ini penyebabnya Cik? coba awak sebelum nak membakar nasionalisme orang Malaysia lakukan penyelidikan dulu cik.
    Sudahlah, apa guna awak nak tulis blog ini? supaya ramai. Kalau itu alasannya. alangkah memalukannya.

    ReplyDelete
  3. Arezeo, kamu betul-betul degil, kamu lebih senang membakar kemarahan orang saja. Jelas-jelas disitu Petinggi kamu yang bikin masalah, malah kamu putar balikan ceritanya. Selama ini saya masih berprasangka baik. Tapi kalau kamu terus menerus memutarbalikan hal seperti ini,saya akan percaya kalau memang orang Malaysia itu sangat senang berkelit ketika ditunjukan bukti dan fakta demi keuntungan pribadi.

    ReplyDelete
  4. Arezeo, baca yang lengkap ya pernyataan dari Datuk Abdul Azis Harun itu ya, sayang.
    ingat ya dibaca...itu penyebabnya.
    Mas Nyoto terima kasih ya, saya waktu menonton Metro TV juga kaget kenapa kita sampai begitu "jauh" ternyata itu pernyataan penyebabnya.

    http://www.klik-galamedia.com/20071126/kolomlengkap.php?kolomkode=20071126054353

    ReplyDelete
  5. iya deh kamu menang :)

    ReplyDelete
  6. Wah pada awalnya saya simpatik dengan anda arezero, tapi ternyata sekarang OTAK ANDA GAK LEBIH BAIK DARI si pembuat ihateindon.blogspot.com (buktikan kalo anda lebih baik dari dia) dalam beberapa komentar telah saya sampaikan ajakan kepada anda untuk membuat suasana ini menjadi damai dan indah, bukan untuk menambah keruh suasana, bukan untuk membuat suasana makin panas, tapi apa? postingan anda ini tidak ditulis dengan otak, tapi anda tulis dengan kebencian, anda tulis tanpa melihat aspek lainnya? dengan berdalih "Tujuan utama adalah untuk berkongsi informasi bersama teman teman" kenapa anda memakan mentah mentah berita di http://www.klik-galamedia.com? atau berita dari metronews.com? yg sebenernya itu hanya propaganda pers untuk mendapatkan berita? 1 dari 10 orang Indonesia mungkin percaya dengan berita tersebut (tanpa mencari bukti selanjutnya) tapi 9 orang (termasuk saya) pasti tidak akan percaya begitu saja terhadap berita itu tanpa mencari bukti yg otentik. jadi kenapa anda berfikir sempit dengan hal itu?

    Sungguh memalukan postingan anda ini, di awal kata sudah anda tulis "Sikap tamak budaya Indonesia semakin menjadi2" anda ulang / ungkit kembali masalah yg telah lewat, rupanya sikap anda benar benar pengecut, tidak jantan dan tidak logis, mungkin komentar saya terhadap ihateindon juga tepat untuk anda "Orang seperti anda ini yg membuat suasana makin ricuh, membuat hubungan kedua negara makin panas. Bisa saja anda ini antek Komunis, atau anggota teroris, bisa juga anda adalah agent dari negara sekuler seperti USA dan Israel yg tidak ingin negara yg berpenduduk Islam bersatu hidup dalam kedamaian. Anda ingin menghancurkannya dengan membuat hubungan kedua negara ini panas."

    Jelas jelas anda tidak pernah ada niatan untuk membuat hubungan kedua negara ini menjadi lebih baik. saya bisa bilang, anda ini teroris kecil.

    Coba baca komentar komentar disini : http://blogger1rufaqa1united.wordpress.com/2007/07/24/website-baru-rufaqacom/ lihatlah betapa mereka bisa hidup rukun dan damai

    Sekali lagi arezero.. tulisan anda benar benar tidak berguna cenderung membuat suasana makin panas.
    Buktikan kalo anda memang berniat menjadikan hubungan ini baik, dan buktikan kalo apa yang saya tulis diatas adalah salah.

    ps: saya pribadi tidak benci Malaysia, juga warga negara Malaysia, tapi saya benci orang yg berfikiran sempit seperti anda, ihateindon juga yg telah membuat malingsia.com serta yg berkomentar panas dan membuat suasana makin panas baik itu orang Indonesia sendiri atau malaysia.

    ReplyDelete
  7. Terima kasih Ray kerana sudi lagi berkunjung ke sini... dan terima kasih atas komentar anda. Saya rasa andalah yang sebenarnya menulis dengan mengikut perasaan. Nampak sangat perasaan marah anda membuak2 di dalam komentar anda. Anda sepatutnya memikir dahulu kebenaran postingan saya dan baru menulis komen. Jangan terlalu ikut perasaan mas. Gunakan otak anda sebaik2nya dahulu sebelum menuduh saya teroris.

    Apa2 pun, mana2 bagian komentar anda yang baik sedang dalam pertimbangan saya.
    p/s- Ejaan nama saya sebetulnya arezeo, bukan arezero.

    ReplyDelete
  8. "Walaupun isu rendang, kunyit dan tempeh dibesarkan oleh Indonesia, negara India tidak sekonyong2 menyaman kita kerana menggunakan roti canai dalam iklan Rasa Sayang. Mereka tidak sebodoh itu memperbesarkan isu yang remeh.
    Selain itu, iklan tersebut juga ada menampilkan seorang tukang masak Cina menggunakan chopstick. Tidak pulak, China menyaman kita kerana menggunakan budaya makan mereka dalam iklan pelancongan."

    Sudah dikatakan berkali-kali bahwa protes ini terjadi karena kerajaan Malaysia memasukkan kebudayaan Jawa, Bugis, Madura, Aceh, Minangkabau, dan serumpun lainnya menjadi kebudayaan Melayu. Silakan anda lihat situs KEKKWA kerajaan anda yang tidak bertanggungjawab!

    Berbeda dengan Cina dan India yang memiliki kategori kebudayaan Cina dan India di website tersebut. Kebudayaan Jawa dan serumpun lainnya masuk kategori kebudayaan Melayu. Jika bukan klaim dan mencuri, apalah itu namanya?

    ReplyDelete
  9. Ini bukan masalah tamak budaya.
    Masalahnya terletak dari sikap kerajaan Malaysia UMNO anda yang sesuka hati mengkategorikan suku Minang, suku Jawa, suku Bugis, dan suku-suku serumpun sebagai Melayu di Malaysia. Padahal ketika berdialog di Indonesia, selalu mengumbar-umbar "Kita ini serumpun". Sedang di Malaysia, tidak ada dibedakan mana serumpun mana Melayu. Akibatnya situs KEKKWA dan situs kerajaan Malaysia mempromosikan kebudayaan Minang, Jawa, dan Bugis sebagai 'Malay Traditional Culture'

    Sudah bisa dilihat akibat perbuatan tidak bertanggungjawab kerajaan anda ini. Rakyat Indonesia dari suku Jawa, Bugis, dan Minang merasa dicuri dan dibajak budayanya oleh karena kerajaan Malaysia mempromosikannya sebagai 'Malay Culture and Tradition'
    Akibatnya orang-orang luar menyebut 'rendang' sebagai 'Malay Dish', 'Rasa Sayang' sebagai 'Malay Folksong', 'Barongan' sebagai 'Malay Dance', Angklung sebagai 'Malay Bamboo Music Instrument'. Belum lagi label-label 'Malay XXX' lainnya lantaran budaya itu dipromosikan Kerajaan Malaysia sebagai budaya Melayu.
    Padahal Melayu adalah cuma sebagian kecil suku di Asia Tenggara, namun oleh karena kerajaan Malaysia, suku-suku serumpun Asia Tenggara pun dimasukkan sebagai Melayu. Tidak heran kebudayaan suku serumpun pun di'klaim' oleh Malaysia.

    ReplyDelete
  10. Jelas saja berita itu tidak bakal keluar di Media Massa Malaysia, coba saja dimuat kalau tidak ingin pers-nya disaman oleh UMNO. Nak dikasih laman lain pernyataan dari Petinggi awak itu cik? I'm Waiting for your reply...

    Inilah mental Maling...sudah diberi data dan fakta masih nak berkelit...

    ReplyDelete
  11. Eh, komentar gue dihapus? soal paten makanan adalah wajar juga dihapus? Arezeo ini ketahuan hanya memilah sesuai enak perutnya saja.
    Cik, coba pejabat anda ngomong kayak ini "Pizza dan Kentucky Fried Chicken adalah asli buatan kami...orang Malaysia" besok disaman kowe oleh Italia dan Amerika Serikat.

    ReplyDelete
  12. damai lah cmua tmn2 s'nusantara !!!

    ReplyDelete
  13. Malaysia ngaku Nusantara, darimana? dari Hongkong? Kalau secara ras, sebagian orang Indonesia itu ras Melayu, itu sih bener, tapi jadi Nusantara, sejak kapan? Negara kontinental ngaku nusantara (kepulauan), diketawain seisi dunia bakal...

    ReplyDelete
  14. Penasaran gue, ini manusia yang namanya Arezeo makan sekolahan nngak ya? diajarin Hak cipta dan Hak paten, nggak ya?
    Lah, ini orang pasti pernah minum coca cola, makan burger Mac Donald,Pizza,Ayam Kentucky, tapi mendadak langsung bilang kalau sebuah negara mempatenkan makanan itu tamak hukumnya, padahal yang dia makan itu sudah dipatenkan di negara asalnya sono. Ini orang otaknya di dengkul kali.

    ReplyDelete
  15. "Andaikata pernyataan wakil dubes di bandung itu dimuat oleh Harian Bernama atau Utusan Malaysia, wow, pasti seru, andaikata-andaikata..."

    eh...sorry, sorry mas, saya lagi bermimpi kalau pers dinegeri Malaysia itu tidak dikekang oleh UMNO, saya tahu mas, berita seperti itu tidak akan terbit disana, nanti pejabat dari UMNO akan merasa dihina dan jatuh martabatnya. Maaf, maafkan saya, saya bermimpi terlalu tinggi tentang pers anda. :p

    ReplyDelete
  16. YANG MENGKLAIM ADALAH MALAYSIA! BUKAN KAMI!

    TAK SATUPUN BUDAYA MALAYSIA YANG INDONESIA KLAIM!

    INDONESIA PUNYA BUDAYA MELAYU, CINA, INDIA, BATAK, JAWA, SUNDA, BALI DAN LAIN SEBAGAINYA.

    TAK ADA ALASAN SATU PUN YANG MEMBUAT INDONESIA MENGKLAIM BUDAYA MELAYU YANG ADA DI MALAYSIA! KARENA INDONESIA PUNYA BUDAYA MELAYU DI RIAU! TAPI MALAYSIA TAK PUNYA BUDAYA INDONESIA YANG ADA DI SUMATRA, JAWA, SULAWESI, MALUKU, PAPUA, BALI DAN LAIN SEBAGAINYA!

    KAMI KAYA AKAN BUDAYA PAK CIK! INDONESIA ITU MULTIBUDAYA! SEMUA KEBUDAYAAN YANG DIMILIKI MALAYSIA INDONESIA PUNYA, TAPI BERMACAM BUDAYA YANG DIMILIKI INDONESIA MALAYSIA NOL DAN AKHIRNYA MEREKA MENGKLAIM BUDAYA INDONESIA.

    ReplyDelete
  17. Hahaha...
    Dah lah, cukuplah tu... Tak payah lah asik nak betekak...
    (ini bahasa Melayu yang biasa saya gunakan di Riau).. hehe

    Hmm, Kawan2 semua... Tak baek lah kita mementingkan emosi kita dalam hal ini. Mungkin saya akan sedikit mengingatkan tentang agama... Ya, Islam...
    Islam adalah agama yang bersatu dengan dasar "Ukhuwah Islamiyah". Tidak ada perbedaan region atau apapun, kita adalah satu... Malaysia adalah negara Islam bukan? Kita jangan sampai mau dipecah oleh pihak-pihak yang ingin melemahkan Ukhuwah ini... Teman2 dari Indonesia juga, jangan Suuzhon... Hemm, sekedar berbagi cerita, kira-kira 3 minggu yang lalu, di Universitas dimana saya belajar yang juga banyak student dari Malaysia-nya, ada terpasang tulisan berupa provokasi (yang dapat menghasut dan menimbulkan kemarahan) tentang masalah Budaya ni... Kemudian saya dan beberapa teman saya melepaskan dan mengoyak-koyakkannya... Kami tidak mau hanya karena ini persatuan di Universitas menjadi rusak...
    Damai itu indah wahai kawan2 semua...

    AnakFarmasi---Putra Indonesia, suku Melayu...

    ReplyDelete
  18. Ada yang lucu dari frasa "SAYA ANAK MALAYSIA"

    Didalam bahasa Indonesia kata "anak" adalah sebutan untuk orang yang umurnya kira-kira tidak lebih dari 15 tahun. Padahal menurut pandangan saya yang memiliki blog ini adalah orang yang umurnya lebih dari 20 tahun. Lucu sekali ya.

    Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia maksudnya mungkin "AKU ORANG MALAYSIA" bukan "AKU ANAK MALAYSIA" kalau yang menyebutkan anak kecil sih ngak apa-apa, ini udah bangkotan alias udah berumur lebih dari 20 tahun.

    Satu lagi setahu saya dalam bahasa Melayu tidak mengenal kata "ANAK" tapi lebih dikenal dengan kata "BUDAK". Mengapa pemilik blog ini lebih suka menggunakan kata "ANAK" daripada kata "BUDAK"? karena kata "BUDAK" dalam bahasa Indonesia artinya "SLAVE" atau orang yang dibeli untuk dijadikan pembantu.

    Ha ha ha lucu ya!

    ReplyDelete
  19. Malays (Malay: Melayu) are an ethnic group of Austronesian peoples predominantly inhabiting the Malay Peninsula and parts of Sumatra and Borneo. The Malay ethnic group is distinct from the concept of a Malay race, which encompasses a wider group of people, including most of Indonesia and the Philippines. The Malay language is a member of the Austronesian family of languages.

    The Malay people are believed to have originated in Borneo and then expanded outwards into Sumatra and later into the Malay Peninsula. These people were descendants of Austronesian-speakers who migrated from the Philippines and originally from Taiwan. The main foundation of this school of thought lies in the fact that the oldest Malay settlements have been discovered in Sumatra and not in the Malay Peninsula. This suggests an upward - south to north - migratory route. Malay culture reached its golden age during Srivijayan times. Malays praticed Buddhism, Hinduism, and their native Animism before converting to Islam in the 15th century.

    According to the History of Jambi, the word Melayu originated from a river with name Melayu River near to Batang Hari River of today's Muara Jambi, Jambi province of Sumatra, Indonesia. The founder of Malacca, Parameswara was a prince of Palembang which was once owned by a nation called "Malayu" back in the seventh century. Yi Jing (635-713) clearly recorded in his journal book a nation of name 'Ma-La-Yu' existed. According to archaeological research of Jambi, large numbers of ancient artifacts and ancient architectures of Melayu have been found with photo evidence.

    The word "Malay" was adopted into English via the Dutch word "Malayo", itself from Portuguese "Malaio", which originates from the Malay word "Melayu". According to one popular theory, the word Melayu means "migrating" or "fleeing", which might refer to the high mobility of these people across the region.

    Another theory holds that the name refers to the Tamil word Malai Yur which means "Land of Mountains" (malai means mountain and yur means land), a reference to the hilly nature of the Malay Archipelago.

    ReplyDelete
  20. As academicians or graduated from an academic institution, we are aware of an important principle, that we shouldn't be doing 'plagiarism' or "using another person's ideas or creative work without giving credit to that person."

    In the case of Malaysian tourism or cultural campaign, e.g in the following websites:
    - http://www.musicmall-asia.com/malaysia/instruments/angklung.html
    - http://malaysiana.pnm.my/kesenian/Idio_Angklung.htm
    - http://malaysiana.pnm.my/kesenian/Idio_Bonang.htm
    -
    , it's never mentioned in detail where the origin of angklung, rendang, barongan, etc. In some of those articles, it is only mentioned 'South East Asia' as the origin.

    However, not presenting the detailed information is also part of plagiarism, or even dishonesty.

    It's already commonly agreed by scholars that angklung is from West Java & Bali, rendang is from Minang, batik is from Java, gamelan is developed in Java and was from China, etc.

    Therefore, if they want to be known as honest tourism agencies, they must explain all of this informations! This is not something 'remeh-temeh', but this is principle!

    ReplyDelete
  21. if you can't appreciate all those cultures and don't see them as anything important, then do you have ANY IDEA why your wacko government are so eager to patent them? Using them to promote your country?

    only civilized country can appreciate their cultures & heritages, and unlike you, most Indonesians think that it IS a big deal. Stop claiming everything if you don't have anything, as simple as that :D

    And how could you bash Indonesian press like that, I suppose you're one of those ignorant Malaysians who decide to stay stupidly ignorant. do you really care about your own country? cos while educated Malaysians (who actually have brains) are trying to reveal all those lies and rotten policies your government is running, YOU, are still busy bashing Indonesia, with your tiny winy knowledge. I do have Malaysian friends and I'm glad they still have their head screwed perfectly, and they're fighting for the truth there in your country.

    I hope u understand English, but since u post in a language so much like BAHASA INDONESIA, mungkin ada baiknya saya tekankan sekali lagi, Kebudayaan Indonesia adalah sesuatu yang kita cinta, dan melihat sikap anda yang kerdil ini, tidak sepantasnya anda mengaku2 sebagai negara yang memiliki budaya. Semoga kebenaran segera terungkap di negaramu wahai saudara dan semoga negerimu segera merdeka, dari kungkungan pemimpinmu, dan pikiran sempitmu sendiri.

    ReplyDelete
  22. Ciri-ciri BANGSA MALINGSIA = MELAYU = PEMALAS :

    1. BANGSA PENGEMIS --> Kemerdekaan minta kepada ANJING BRITISH. Tunku Abdul Rahman BUDAK BRITISH ngemis-ngemis ke RATU BRITISH minta KEMERDEKAAN

    2. BANGSA PEROGOL, SODOMI --> Wakil Perdana Menterinya sendiri DATUK ANWAR IBRAHIM masuk bui dituduh PEROGOL, SODOMI. Banyak DATUK-DATUK (DATUK K) merogol pelacur, bini orang, anak perawan (SITI NURHALIZA)

    3. BANGSA PENAKUT --> Pada waktu PERANG KONVRONTASI di Kalimantan/borneo askar-askar MALINGSIA minta bantuan ANJING BRITISH, karena "TAKUT" dengan askar-askar INDONESIA terutama Special Forcenya ( KOPASSUS )

    4. BANGSA BODOH --> Tahun 1960 kerajaan MALINGSIA minta bantuan kerajaan INDONESIA untuk dikirimkan guru-guru ( PACIKGU & CIKGU ) matematik, kimia, fisika untuk mengajar orang BUMIPUTERA karena masih BODOH dan BAHALULL

    5. BANGSA TAK PUNYA IDENTITI / BUDAYA --> Lagu rasasayange, batik, kain songket, keris, wayangkulit, tempe, gamelan "MENCURI" identiti / budaya bangsa INDONESIA

    6. BANGSA SERAKAH --> Mengambil Pulau Sepadan Lingitan milik bangsa INDONESIA. Banyak TEKONG MALINGSIA curi BALAK di Kalimantan INDONESIA

    7. BANGSA RASIS --> Orang CINA dan INDIA dianaktirikan oleh KERAJAAN MALINGSIA untuk dijadikan BUDAK orang BUMIPUTERA. Orang INDONESIA ( Serumpun kate ye ) dirogol RELA, IMIGRASEN, POLIS ( Dasar Bangsa BIADAP )

    8. BANGSA TAK TAU DIRI, SOMBONG, CONGKAK --> Tahun 1970 ribuan mahasiswa MALINGSIA belajar di Universiti INDONESIA, karena Universiti di MALINGSIA tak berkualiti. Sekarang kite sudah pintar jadi SOMBONG dan BAGAK tidak terimakasih dengan orang INDONESIA

    9. BANGSA MALAS --> Kite orang MALINGSIA mana mau kerja KASAR, makanya kerajaan MALINGSIA mengundang pekerja INDONESIA untuk bekerja di MALINGSIA. Kalau tak gitu mana bisa kite buat MENARA PETRONAS kalau bukan pekerja INDONESIA

    10. BANGSA TAK PUNYA KREATIFITI --> Kite suka meniru kreatifiti bangsa lain, kayak gini mana bisa maju

    11. BANGSA KORUPS --> Banyak DATUK-DATUK makan duit hasil RASUAH, cuma ditutupi oleh KERAJAAN

    12. BANGSA TIDAK BISA PERANG --> Kate nye nak PERANG sama BANGSA INDONESIA. Mana pula Orang MALINGSIA = MELAYU punya sejarah perang, kemerdekaan aje dikasih. INDONESIA itu negara besar penduduknya 200 juta, kite MALINGSIA hanya penduduknya 20 juta itu juge berbagi dengan ORANG INA dan INDIA. Nak belagak pule

    JADI BANGSA MALINGSIA " HARUS DIMUSNAHKAN DARI MUKA BUMI "
    KARENA BANGSA TIPIKAL BEGINI "TAK LAYAK HIDUP"
    Kate ye bangsa bertamadun, Islam Beraja, Islam Haddari, VISI 2020.
    Dasar bangsa bangsat, banyak cakap, bengal, bodoh, pikir pendek.

    Ma cam ni nak jadi negara maju

    MALINGSIA TAK BOLEH

    THE TRULLY MALING OF ASIA

    ReplyDelete
  23. 55 Interesting Facts about Racism In Malaysia

    http://twiart.blogspot.com/2006/03/55-interesting-facts-about-racism-in.html

    Sory Are-ZERO saya posting ini, coba baca-baca lah sikit supaya kamu dan para Malon tidak jadi Sombong, Congkak, Syok, Arogan.

    ReplyDelete
  24. berdamailah -> that nick doesn't suit u. It suits peoples who really want to 'berdamai' as u keep babling around.

    Anyway, nick Arezeo is not Are-ZERO as u said. Obviously, u still stupid after second time being reminds, u still can't spell that name correctly.. Or do I need to spell it for you?.. ( Indon can accept knowledges or not, hah?.. )

    ReplyDelete
  25. On top of that, I want to congratulate Arezeo because his blog been cheer up by monkey(s) from Indon and that's make your blog grab a leading number than Malingsia.com ( stupid paid's website )

    ReplyDelete
  26. PainKiller -> 55 Interesting Facts about Racism In Malaysia jer ker?

    Than, It must be billion(s) of racism in Indonesia. Just using search engines in yahoo, googles and another searching website. It need 2 time for me to reminds this 'berdamailah' because I want to be sure that he really accept that fact and the knowledges.

    ReplyDelete
  27. sekarang saya semakin yakin , kalian orang malaysia yang komentar disini bener2 goblok ! dan sangat rendah

    ReplyDelete
  28. wow! i dont know that malaysian can be so racist..my point of view changes just right here..

    ReplyDelete
  29. Racist??..with what way do you judge that? All I knew, Indonesia forced their Chinese race live in ghetto. 'FORCING'..so mean. We never force other race to live in ghetto like that, we let them to get their own income and that's why they easy to live in MALAYSIA other than INDOGSIAL. In Indonesia, even to accros their own district they need to hold up their passport.

    ReplyDelete
  30. So why your chinese and Indian in Malaysia hold a protest to your government? is this a symptom of the bad system in your country?
    and if they live easy in Malaysia why your PM wanna try to force down all of those voice with ISA?
    and Why lee Kuan Yew had ever said that Malaysia conduct a mistreatment to Chinese etchnic?

    And by the way, where is the proof of ghetto are you talking about, any picture, lad?
    because I live side by side with my rich chinese neighbor in Bandung and no problem with it.
    or...
    are you only talking a shit?. shame on you

    ReplyDelete
  31. yah ngomong sama Malon, mereka mah takut dengan etns mereka sendiri, cina dan India, makanya mereka bikin NEP diperpanjang. Tanpa itu mereka tidak bisa apa-apa. Ngak ada bekingnya. cucian deh lu...

    ReplyDelete
  32. Cucian? Nak cuci ape Pakcik Anonymous?..Cuci jubur u all ker?.. kat sini we just suruh orang gaji Indogsial jer basuh

    ReplyDelete
  33. Aduh baru kali ini gua baca sebuah post yang isinya lucu-lucu, Malingsia yang beloon dan bego, gua mau kasi statment ni masalah kenapa cina sama india ga marah karena pake bahasa mereka dilagu rasa sayang eee. Karena lu cuma merubah bahasa dari lagu rasa sayang e ke dalam bahasa india dan cina tapi lu ga ambil budaya mereka, kalo indonesia marah karena lagu rasa sayang e lu bilang ciptaan lu dipatenkan lagi, coba aja lu pikir pake otak katanya lu punya otak, atau otak lu di dengkul kali ya, coba kalo lu patenkan kung fu dan barongsai sebagai kebudayaan asli malaysia atau lu patenkan lagu kuch kuch hota hai sebagai lagu ciptaan malaysia ya orang cina ama orang india juga protess lah isi nya yang kaga masuk akal aja lu buat blog dasar malingsia malingsia, udah ga kreativ beloon eh pintar memutar balikan fakta lagi, kalo ada penjahat ngaku maka penjara penuh ya kaya gini lah kalo malingsia menjawab masalah yang dihadapi negaranya yg ga kreativ tapi bilang negara indonesia yg ga kreativ dasar negara malingsia lu

    ReplyDelete
  34. To junyan :

    Bodoh la kau ni.

    ReplyDelete
  35. "..the word Melayu originated from a river with name Melayu River near to Batang Hari River of today's Muara Jambi, Jambi province of Sumatra, Indonesia. The founder of Malacca, Parameswara was a prince of Palembang which was once owned by a nation called "Malayu" back in the seventh century. Yi Jing (635-713) clearly recorded in his journal book a nation of name 'Ma-La-Yu' existed. "

    so, mau klaim bahasa Indonesia ? silahkan saja, biar seluruh dunia makin mengetahui kebenarannya

    peace

    ReplyDelete
  36. org jawa, bugis, banjar dan lain2 semua dipanggil melayu di malaysia...mmg kami bangga di panggil melayu walaupun dari etnik yang berlainan...kami bangga kerana kami semua sedar kami adalah bersaudara dan kami semua adalah muslim...jadi, indon jgn masuk campur hal kami...

    ReplyDelete
  37. Didalam sesuatu acara besar tidak masuk akal jika tiada seorang pun yang mengambil video apatah lagi jika ia melibatkan para-2 duta dan menteri-2. Saya ingin bertanyakan sekali lagi jika ada video "live" mengenai ucapan duta besar kita di Indonesia ("Kemilau Nusantara 2007" di Gedung Sate Bandung, Minggu)seperti diperbohongkan oleh kebanyakkan media Indonesia. Berikan linknya disini. Merujuk kepada berita seperi galamedia sememangnya tidak boleh dipercayai sama sekali - seperti link ini http://www.klik-galamedia.com/20071126/kolomlengkap.php?kolomkode=20071126054353

    - Satu lagi berikan kenyataan dan ayat yang menyatakan (bukan dari media massa Indonesia) atau movie yang menyatakan Malaysia mengklaim lagu rasa sayang dan sebagainya. Jika ada sila berikan. Terutama dari website pemerintah Malaysia yang berdomainkan .com.my. Saya mahu melihat dengan mata kepala saya sendiri. Contoh ayat :- "Wayang kulit adalah milik atau berasal dari Malaysia" atau "Malaysia mengklaim bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang sama digunakkan di Indonesia".

    Kami di Malaysia sememangnya tahu media massa merupakan lidah kerajaan, pihak pembangkang dan pihak berkepentingan. Kami disini sememangnya maklum bahawa berita yang ditulis di akhbar (koran) sememangnya kadang-2 tersasar dan terkeluar dari landasan sebenar atas kepentingan semasa.

    Dah namanya tulisan, maka ia senang di perbentuk sesuka hati oleh penulisnya dan saya tertanya-2 adakah mahkamah di Indonesia akan menjatuhkan hukuman mati kepada pesalah criminal jika kesalahan itu berdasarkan tulisan di atas koran dan surat khabar semata-2?.

    Jadi kami lebih suka jarang mempercayai akhbar selain movie yang menyokong tulisan berita anda tadi. saya tidak percaya jika duta Malaysia berani berkata demikian dikala Indonesia dalam keadaan 'panas' sebegini. Beliau juga sedar akan impak yang akan menimpa dirinya yang ketika ini berada di Indonesia.

    Selagi kalian, orang Indonesia tidak dapat membuktikannya mela;ui movie atau "gambar hidup" saya anggap koran atau akhbar negara anda sebagai penipu dan provakator.

    N/B: Udah puas saya mencari di youtube dan beberapa website lain beserta googling. Belum lagi menemukan mengenai berita "live" ucapan duta besar kita di Jakarta.

    P/S: Saya mahu bertanya kepada warga Indonesia. Gara-gara perkataan Indon Malaysia telah digelar seperti MalasIA akka Malon dan berbagai lagi yang tidak dapat saya sebutkan disini.
    Bagaimana pula warga Australia, N.Zealand, Singapore dan Philipine yang mengunakkan perkatan serupa kepada anda? Apakah gelaran yang anda berikan kepada mereka atas perbuatan yang sama? saya ingin sekali mendengarnya. ;)

    ReplyDelete
  38. @e-1,
    jika dilihat dari sini
    http://www.musicmall-asia.com/malaysia/folk/barongan.html
    di masukkan ke dalam folk dance form, itu bisa di kategorikan sbg klaim.
    punya siapakah website tsb ?
    jika dilihat dari whois nya :

    Server used for this query: whois.srsplus.com

    musicmall-asia.com

    Registrant:
    Dr. Elok Robert Tee (robertee@ieee.org)
    MusicMal Conservatoire Productions
    41B Damai Complex, Jln Dato Haji Eusoff
    Kuala Lumpur, NONE 50400
    MY
    6012-2990 911


    Domain Name: musicmall-asia.com




    Administrative, Technical, Billing Contact:
    Dr. Elok Robert Tee (robertee@ieee.org)
    MusicMal Conservatoire Productions
    41B Damai Complex, Jln Dato Haji Eusoff
    Kuala Lumpur, NONE 50400
    MY
    6012-2990 911





    Record created on Dec 13 2001.
    Record expires on Dec 13 2008.
    Domain servers:
    cwpro1.crosswinds.net
    pro.crosswinds.net


    resmi gak itu ?

    ReplyDelete
  39. To mime -> Bagusnya, para cendikiawan Indonesia sumenyer berkumpul kat blog ni ( sebab dey ols xder keje lain nak buat ). Kalo nak bagi negara ko lebih maju, lebih baik tiru cendikiawan Malaysia..sebab we ols punyer cendikiawan xkan berbahas kat sini sebaliknya dey ols akan mencari kerja yang lebih berfaedah kat luar saner daripada bertenet kat komputer. So that's why lah we ols maju drp u ols. Cendikiawan we ols x der masa untuk bender mcm ni. Kat sini, cendikiawan Indogsial yg konon2nyer cendikiawan itewww hanya diperbodohkan oleh rakyat Malaysia shj...kwa kwa kwa ( gelak mcm citer 'whitechicks').

    ReplyDelete
  40. To mime -> We ols kat sini x hingin nak guna bahasa Indogsial..nanti takut kiterorang menyalak mcm hanjing..sepertimana yang u ols tengah menyalak skrg. Kalo kiter guna bahasa Indonesia, nanti kiter akan tinggal di dalam longkang. So, we ols x nak ler Cik mime..we ols nak guna bhs Melayu jer..bahasa melayu yang lebih jauh dan bertamadun drp bahasa Malaysia.

    Hari tu Indog2 cakap, Bahasa Melayu tu adalah bhs dey ols tapi skrg ckp bhs dey indon pulak bhs indog. Bhs Tamil bahasa Indog jugak ker? Maklumler, u ols punyer keturunan kan Hindu2. Jangan mare yer Cik Mime nanti kena jual. Tanya jerk.

    P/S; Langsung x der perasaan nak guna Bhs Indogsial..geli den.

    ReplyDelete
  41. Pembetulan -> bahasa melayu yang lebih jauh dan bertamadun daripada bahasa 'Indogsial'

    ReplyDelete
  42. org indon ni tak paham budaya malaysia. pantas aja memaki hamun malaysia. gak sedar diri apa. org jawa minang etc pastila mau dikategorikan sbg melayu di sini. coba ditanya org jawa di malaysia, pastila mereka mau dikenali sbg melayu.

    lagian, malaysia gak seperti indon. semua bangsa dibeda2in. double standard. siapa mau negara kek gitu.

    kalau mau diklem, klem skali illegal indon yg naik tongkang pecah dtg ke malaysia semata2 mau mencari sesuap nasi. jemu tgk org indon mengotorkan pemandangan kat klcc.menyemak.buat sampah.melepak aje kejenye.sememeh plak tu.

    ReplyDelete
  43. Gilang asal Jawa25 August 2009 at 14:34

    rekan-rekan malaysia,

    khususnya arezeo dan anonymous, anda hanya berulang kali mengatakan kami stupid dan bodoh, sekarang bisa tidak anda jelaskan dan anda membela diri kalian setelah pernyataan dan komentar dari teman-teman indonesia?

    anda hanya berkomentar: indon stupid, padahal saya tahu anda tidak bisa membela diri lagi setelah serangan komentar beserta fakta dan pernyataan-pernyataan cerdas dari kami.

    pernahkah anda belajar ilmu budaya atau ilmu periklanan? saya sebagai mahasiswa tingkat akhir ilmu budaya sangat menyesalkan tindakan pemerintah kalian, pemerintah kalian berulang kali minta maaf dan mengakui itu semua adalah budaya kami, tapi sampai kapan kalian terus memakai budaya kami sebagai bahan komersialisasi kalian?
    setelah pernyataan maaf, maka muncul kasus berikutnya, seharusnya anda juga berpikir objektif atas perilaku pemerintah anda, saya berani mengkritik pemerintah saya, karena indonesia sedang berupaya menganut kebebasan berpendapat, namun berani tidak anda mengkritik pemerintah kalian sendiri?

    sudahlah, kita berkaca masing-masing saja, kita harus sama-sama bersyukur mempunyai negara tetangga seperti indonesia dan malaysia, pada dasarnya indonesia dan malaysia itu saling membantu, mengapa hingga saat ini kita tidak pernah berperang meski keadaan telah memanas? karena baik pemerintah indonesia dan malaysia sebenarnya sama-sama tidak mau kehilangan saudara tirinya

    ReplyDelete
  44. MALAYSIA TIDAK LEBIH TERHORMAT DIBANDINGKAN KOTORAN KOTORAN ORANG INDONESIA MALAYSIA TIDAK LEBIH TERHORMAT DARIPADA TAI BABI!!!!!

    ReplyDelete
  45. sudahlah daripada kita terus ribut tidak ada hentinya bagaimana jika kita damai dan bersatu saja??

    ReplyDelete
  46. Asslmkm wr wb...

    Hai warga jiran!
    Kebudayaan kami dan kebudayaan engkau memang berbeda!

    Akan lebih "berbudaya" dan ber"akhlaqul kariimah" jika engkau lebih menonjolkan kebudayaan sendiri ketimbang kebudayaan kami!

    Janganlah engkau menyadur dan memasukkan kebudayaan2 kami ke dalam iklan "visit malaysia" mu itu!

    Sangat tidak rasional jika menampilkan iklan pada Discovery channel "visit malaysia" tapi yang ditampilkan malah kebudayaan kami! Reog; angklung; pendet; wayang kulit; batik; dan sebagainya yang merupakan hasil budaya rakyat Indonesia!

    Mengapa malaysia melakukan hal demikian?
    Bukankah itu merupakan tindakan peng-klaim-man?
    Cintailah kebudayaan kalian sendiri, wahai orang jiran!

    Tapi,,, Bagimana mungkin orang malaysia bisa berbudaya? Mereka kan lebih suka lagu dan band Indonesia ketimbang lagu sendiri...
    Buktinya, lagu Indonesia lebih laris di sana kan?

    Hah...

    ReplyDelete
  47. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  48. alahai... aku dah bace sume media indon... aku tengok rancangan TV diorang, sorry to say, diorang ni tak ada credibility, profesionalism as press, lebih kepada paparazzi, layak tulis tabloid N kolum2 gossip je kot.. kah3x

    ReplyDelete
  49. Salam kepada "Bahasa Indonesia",

    Ingin saya terangkan di sini, kata "anak" dalam Bahasa Melayu mempunyai sembilan erti seperti di bawah:
    1. "manusia atau binatang yang masih dalam
    kandungan atau yang baru lahir"
    (English: "human or animal who still in the
    womb or who just given birth to")
    2. "baka yang diturunkan oleh ibu dan bapa"
    (English: "gene that descended by mother and
    father")
    3. "kanak-kanak = budak = anak-anak (Inggeris =
    child/children)

    dipendekkan .....

    6. "orang yang berasal dari (sesuatu tempat atau sesebuah negeri); Contohnya: anak Melaka; anak Siam; anak Malaysia; anak Indonesia.

    p/s: Maaf, saya terpaksa pendekkan sebab agak banyak pecahan erti. Semua ini dirujuk daripada Kamus Dewan (DBP Malaysia).

    Tentang erti kata "budak" dalam Bahasa Melayu pula ditunjukkan seperti di bawah:

    1. anak, kanak-kanak:
    Contohnya: budak sekolah(= anak sekolah)
    2. hamba sahaya, pembantu rumah, abdi, amah
    jongos:
    Contohnya: "Janganlah engkau perlakukan aku
    sebagai hambamu."

    p/s: Jelas bahawa terdapat dua erti dalam Bahasa Melayu. Saya yakin dalam Kamus Bahasa Indonesia juga begitu. Cuba periksa (ngecek).

    ReplyDelete
  50. Kepada saudara anynomous yang tak berapa nak pintar di atas sana. Kamu sendiri mengatakan yang Discovery channel menayangkan, bukan Malaysia. Discovery chanel telah pun menghantar surat memohon maaf kepada kedua-dua negara. Mungkin SBY lupa nak umumkan ya.

    ReplyDelete