Monday 3 December 2007

Milik Siapakah Rendang Ini?

Negara jiran kita, Indonesia tidak habis2 dengan sikap tamak budaya mereka. Beberapa bulan dahulu, mereka menuntut lagu Rasa Sayang atau Rasa Sayange sebagai milik asli negara mereka dan tidak boleh diguna oleh negara kita. Sedangkan Malaysia mengatakan bahawa lagu itu adalah milik Melayu Nusantara.

Setelah isu itu reda, mereka pula menuduh kita mencuri budaya Reog Ponorogo. Padahal, negara kita tidak pernah pun mengklaim budaya itu sebagai budaya asli negara kita.

Sikap tamakkan budaya ini bukan saja pada seni tari dan lagu rakyat, bahkan mereka tamakkan makanan!! Budaya tamak ini terbukti apabila media di negara tersebut seolah-olah tidak berpuas hati adanya rendang  di Malaysia. Tonton klip video di sebelah yang dipetik dari Liputan6.com.

Yang aku nak tergelak, dalam klip video tadi, pengacara mengatakan kunyit dan tempeh pun perlu dipatenkan. Hahaha.

Dalam pada tu, hairan juga kenapa makanan pun dijadikan isu yang besar di Indonesia hinggakan itu ini perlu dipaten. Jika benar rendang adalah makanan asli Minang, adakah kita perlu menulis surat meminta izin dari Indonesia untuk memasaknya? Rugi sangatkah Indonesia jika rendang disediakan di Malaysia? Yang banyak makan rendang pun orang Melayu juga kan?

Bagaimanakah budaya kita hendak maju ke seluruh dunia jika ada elemen tamak budaya sebegini?

Korang tentu kenal  pizza kan? Walaupun ia sering dikaitkan dengan Itali, negara lain bebas menyediakan makanan tersebut. Amerika Syarikat sendiri pun ada mengeluarkan New York-style pizza, Chicago-style pizza, California-style pizza dan banyak lagi.  Jadi, tidak hairanlah, pizza boleh popular ke seluruh dunia kerana ia boleh disediakan di mana2 saja.


New-York style pizza

Chicago-style pizza

California-style pizza

Sebenarnya pizza bukan makanan asli Itali!! Ia berasal dariGreek dan bukannya dari Rome. Sila baca keratan2 berikut.

Pizza, like so many other foods, did not originate in the country for which it is now famous. Unless you have researched the subject, you, like so many people, probably always thought Pizza was strictly an Italian creation.

The foundations for Pizza were originally laid by the early Greeks who first baked large, round and flat breads which they "annointed with oil, herbs, spices and Dates."

[Rujuk sini]

 

The history of pizza, from its origins as a Greek food, to its reincarnation today as an international treat.

Pizza is a modern favorite all over the world. But how did this meal get its start? Who made it first?

The idea for pizza is older than Italy. The Greeks first came up with the idea of baking bread in round, flat shapes and adding things on top.

[Rujuk sini]

 

Tentu ramai yang menyangka bahawa pizza berasal dari Itali. Sangkaan itu meleset sama sekali. Pizza mempunyai lagendanya yang tersendiri. Berdasarkan sejarah, masyarakat di sekitar laut tengah telah menghasilkan roti yang bentuknya seperti bentuk roti pizza. Kemudian, orang Yunani zaman dahulu memakan roti yang dipanggil plankuntos bersama lauk yang diletak pada atasnya.

[Rujuk sini]

Walaupun pizza sering dikaitkan dengan Itali disebabkan negara itu telah mempopularkan makanan tersebut (walaupun bukan makanan aslinya), Greece tidak menentangnya. Ini kerana mereka merasakan asal-usul makanan itu adalah perkara remeh dan mereka tidak perlu bersikap tamak. Yang lebih penting, ialah mempopularkannya.

Jika Malaysia bertindak mempopularkan rendang, tidak ada salahnya rendang dikaitkan dengan negara ini. Malang sekali kerana ada negara yang cuba menyekat perkembangan rendang. Salahkah adanya rendang minang, rendang tok (terkenal di Perak), rendang dendeng, atau Malaysia-style rendang, Indonesia-style rendang? Yang penting, ialah kita mempopularkan budaya kita di mata dunia, bukan bersikap tamak budaya.


rendang tok

rendang dendeng

rendang buatan Malaysia

rendang buatan Indonesia

Secara keseluruhannya, perlukah kita ambil kisah sangat tentang isu ini? Apa untungnya Indonesia mengklaim rendang milik mereka padahal klaim ini, sedikit pun tidak merugikan Malaysia. Aku yakin selepas rendang, kunyit dan tempeh tentu mereka akan mengklaim belacan (terasi), budu, cincaluk bahkan tempoyak. Tunggu dan lihat.

83 comments:

  1. Terbuktikan...kalau nenek moyang Malaysia itu ternyata datang nya dari Indonesia...lihat saja konten makanan disana kebanyakan dari Indonesia semua...he-he-he...
    Jadi semakin orang banyak orang Malaysia nak mengejek orang Indonesia sama saja dengan mereka mengejek asal mula mereka sendiri...

    ReplyDelete
  2. Arezeo, perlu kamu pahami di sini. Kamu mesti pahami berita yang kamu cantumkan di blog kamu. Kamu sesungguhnya tidak menyelesaikan masalah, bahkan kamu sengaja memperuncing persoalan.

    Kamu sebetulnya tidak tahu maksud dan tujuan kami dalam memperkarakan hak paten. Kamu hanya memahami segelintir dari persoalan yang sedang marak terjadi antara Indonesia dan Malaysia. Itulah kebodohan kamu.

    Contoh dari kebodohan kamu pada saat ini adalah membandingkan rendang dan pizza. Pizza yang nyata-nyata dari Italia itu memang sudah dikenal luas di penjuru bumi ini sebagai pizza yang berasal-muasal dari Italia, sungguhpun ia sudah dipatenkan asli negara itu. Jadi, meski pizza itu telah diubahsuai menjadi pizza gaya New York atau apapun itu, hakikatnya tetap pizza dari Italia, bukan berasal-muasal dari Amerika. Lain halnya dengan rendang yang merupakan salah satu warisan makanan asli Indonesia, tepatnya di Sumatra Barat (Minangkabau). Rendang yang kamu makan dan termasyhur juga di negara Malaysia perlakuannya berbeda dengan pizza yang diperlakukan oleh khalayak ramai dari pelbagai negara. Rendang di Malaysia selain dinikmati, ia kurang atau tidak sama sekali dimaklumatkan berasal dari Indonesia, boleh jadi Malaysia suka mengganti label nama Indonesia menjadi Malaysia, lambat laun Msia mematenkannya. Kalau sudah begitu, Malaysia dengan senang berdalih bahwa ia berbeda dengan rendang Minang dari Indonesia karena rendang Malaysia kalian anggap berbeda nama dan resep khas. Kamudian Malaysia dengan senang juga memojokkan Indonesia dengan segala kebohongan yang Malaysia lontarkan kepada dunia.

    (Pelajari juga sejarah mengenai kedatangan orang-orang Minangkabau dari Sumatra-Indonesia ke Negeri Sembilan-Malaysia pada masa lampau)

    Kamu di blog kamu ini adalah sebagai penengah yang berkewajiban meredam persoalan dan keributan. Para pengunjung berhak memberikan pendapat baik yang setuju maupun sanggahan. Kamu juga semestinya membaca dan mencerna di otak kamu pelbagai tanggapan pengunjung yang juga kamu mesti nilai, pilah, dan pilih. Jadi, janganlah kamu berperan sebagai pengadu domba pengunjung dunia maya ini. Tanggung jawab kamu sangat berat di blog ini dan berhadapan dengan banyak orang, bukan satu atau dua orang saja. Pikirlah dengan otak kamu, bukan 100% dari perasaan. Dengan akibat dan dampak yang terjadi di blog kamu ini sesungguhnya malah kita saling menghina dan memojokkan antara kedua negara yang jelas-jelas kita serumpun Melayu. Kamu mesti benahi dampak ini sebagi perbuatan kamu yang mengadu domba. Saya yang boleh jadi perwakilan dari rakyat Indonesia menyatakan dengan sebenarnya bahwa kami cinta damai. Kami hanya memerlukan kejelasan. Kami tidak mau khazanah warisan negara kami Indonesia dinodai, dicuri, atau diapa-apakan dengan tujuan yang buruk dan muslihat oleh pihak asing. Pastinya kalian juga tidak mau warisan negara kalian dinodai dan dicuri oleh pihak asing.

    Jadi, cobalah berpikir dengan cendekia, persoalan pun insya Allah akan meredam. Amin.

    ReplyDelete
  3. Saya mengadu domba? Bila masa pulak? Bukankah segala apa yang saya tulis di sini, diambil dari media kalian juga. Sila kemukakan bukti, saya saya mengadu domba.

    Seperkara lagi, pasal isu rendang, sila kemukakan juga bukti ia dipatenkan oleh Malaysia.

    ReplyDelete
  4. Kamu memang tak merasa mengadu domba, tapi pada kenyataannya kamu begitu. Buktinya, para pengunjung malah bertengkar, saling menghasut. Bukannya saling berunding dan meredam persoalan.

    Saya tak cakap Malaysia secara fakta mematenkan rendang menjadi milik Malaysia, namun saya cakap Malaysia BOLEH JADI mematenkannya. Jadi, mungkin saja ia terjadi lagi seperti apa-apa yang telah terjadi.

    Kamu cakap bahwa segala apa yang kamu tulis di sini kamu ambil dari media massa kami. Ya, saya akui itu, namun masalahnya di sini kamu tak piawai memahami berita-berita tersebut sehingga para pengunjung berang dan saling bertikai kata-kata yang menghina, lucah, tak berbudi bahasa. Yang saya inginkan, kamu menanggapi ia semua dengan bijaksana sehingga tiada lagi pertengkaran di dunia maya ini khususnya di blog kamu ini.

    ReplyDelete
  5. Seperti mana yang pernah saya nyatakan sebelum ini, tujuan saya menulis di blog ini berkenaan pelbagai isu adalah untuk berkongsi pemahaman saya dengan sikap rakyat jiran tetangga kami. Yang jelas beremosi dalam semua hal, ialah kalian juga kan? Hampir semua posting saya dikomen pertamanya oleh pengunjung Indonesia. Yang pertama mengeluarkan kata kesat adalah Indonesia juga. Di jalanan juga pun begitu. Lihat saja demonstrasi memalukan di pejabat duta dan mahasiswa membakar bendera Malaysia.

    Ini semua adalah untuk saya kongsi bersama teman di negara saya.

    Dalam hal mematenkan rendang. Media kalian telah mengadu domba mengatakan Malaysia telah mematenkannya yang pada saya tidak perlu diperbesarkan. Isu asal-usul makanan tidak sepatutnya diributkan. Hinggakan kunyit pun perlu dipatenkan?

    ReplyDelete
  6. Anda tidak paham akan kebebasan pers dan demokrasi di negeri kami bang Arezeo.

    Berita-berita seperti itu adalah hal wajar. Berita-berita negatif atau positif baik dari dalam negeri sendiri atau dari luar negeri - tentang Malaysia misalnya - sudah biasa di lihat dan di dengar rakyat Indonesia.

    Berita-berita media massa di Indonesia tidak hanya menampilkan sisi negatif positif negara lain saja, bahkan negara Indonesia sendiri pun tidak luput dari pemberitaan-pemberitaan yang negatif. Karena faktanya memang benar.

    Jadi anda jangan heran apabila selalu muncul berita-berita negatif tentang negara Anda.

    Ini berbeda dengan kebebasan pers di negara anda yang masih terbelenggu oleh kekuatan pemerintah. Lihat saja berita tentang demonstrasi etnis India di negara anda. Pemberitaan media massa lebih condong mendukung kebijakan pemerintah anda bukan? bahwa demostrasi tersebut ilegal dan membahayakan kedamaian negara. tapi pemberitaan ini berbalik ketika diberitakan di Indonesia, media massa di sini lebih mendukung demonstrasi etnis India tersebut dan mencap negati pemerintahan anda.

    Inilah bang yang dinamakan kebebasan pers dan demokrasi.

    ReplyDelete
  7. saya hormati kebebasan pers (press) di negara anda. Tapi perlukah sampai isu rendang, tempeh dan kunyit dibincangkan di televisyen dan diperbesarkan?

    Apabila saya menonton, saya ketawa sendiri mengenai isu yang diketengahkan oleh pers negara anda. Tempeh dan kunyit?

    ReplyDelete
  8. Merujuk kepada komen anonymous sebelum ini:
    "Rendang di Malaysia selain dinikmati, ia kurang atau tidak sama sekali dimaklumatkan berasal dari Indonesia, boleh jadi Malaysia suka mengganti label nama Indonesia menjadi Malaysia, lambat laun Msia mematenkannya."

    Perlu kah setiap kali kami menghidangkan rendang (terutama semasa Hari Raya), kami perlu memberi maklumat kepada tetamu. "Iya Tuan-tuan dan Puan-puan, untuk makluman, rendang ini asalnya Indonesia. Kunyit yang digunakan pun dari Indonesia." Hahaha.

    ReplyDelete
  9. Ya sekali lagi bang kebebasan pers dan demokrasi.

    Semua orang bebas bicara di negeri kami Indonesia. Tanpa terkecuali.
    Apapun bentuknya, baik hal yang ringan - bahkan menggelikan bila dilihat dan didengar - hingga yang berat yang membahayakan keutuhan negara kami termasuk membicarakan kemerdekaan suatu daerah tertentu.

    Ya semoga ini memberikan sedikit pengetahuan tentang model kebebasan pers di Indonesia. Anda akan kaget bahkan shock bila anda membandingkannya dengan model pers di negara Anda Malaysia.

    Jangankan anda saya pun merasa kesal terhadap pers di Indonesia yang sering memberitakan hal-hal negatif tentang negara kami sendiri Indonesia. Contohnya berita tentang bentrokan demonstrasi, media akan menayangkannya secara mendetail dan panjang seakan tidak ada berita lain yang akan ditayangkan. Begitu pula perselisihan antara Indonesia dan Malaysia ini menjadi berita yang bagus dan mendapat rating yang tinggi.

    Karena di alam kebebasan pers ada pandangan bahwa "bad news is a good news" dan mungkin ini tidak ditemukan di media massa Malaysia.

    ReplyDelete
  10. Hal ini tidak ditemukan di press Malaysia kerana isu seperti tempeh dan kunyit adalah tidak ilmiah untuk dibincangkan di televisyen. Pendek kata, isu bodoh seperti ini tidak mendapat tempat di negara kami.

    ReplyDelete
  11. arezero, sukurlah kalo isu isu bodoh (memang konyol sebenenarnya) itu tidak mendapat perhatian di negara anda Malaysia, akan tetapi lambat laun bisa saja (mungkin kan?) Malaysia lupa darimana rendang berasal? *lupakan masalah ini *

    Anda memang mempunyai kebebasan dalam menulis dalam blog anda, akan tetapi ingat, anda juga mempunyai tanggung jawab (moral) yg besar juga atas apa yg telah anda tuliskan disini. bagi yg pahammasalah ini mereka akan cenderung diam dan tidak marah, dan lebih baik memberi nasehat, akan tetapi bagaimana dengan mereka yg tidak paham dan mudah emosi (baik itu Malaysia maupun Indonesia?) tentu saja masalah sepele seperti ini akan menjadi panas dan menjadi bahan ribut ejek ejekan dan menghina. apa anda ingin agar pengunjung blog anda saling berantem? tentunya tidak kan :)

    mari, kita berposting yg baik, hindari segala sesuatu yg akan menyulut keributan dan perpecahan.

    Semoga anda cukup bijak mengatasi semua masalah ini

    Ray
    http://www.rayofshadow.com/blog

    ReplyDelete
  12. Hi Ray
    Terlebih dahulu saya ingin mengucapkan terima kasih kerana sudi melawat ke blog ini.

    Saya amat bersetuju dengan apa yang anda tulis. Sebelum ini, blog ni sunyi dari kunjungan dari pelayar web Indonesia. Tapi setelah posting lagu Rasa Sayang, blog saya tiba-tiba dihujani dengan kata-kata kesat. Ini diikuti pula oleh balasan dari pengunjung dari Malaysia.

    Apa yang timbul di blog ini, mahupun di laman i hate indon juga adalah rentetan daripada terbitnya laman malingsia.com

    Saya cuba menyampaikan apa yang rasakan perlu dikongsi bersama teman-teman dari negara saya.Bukan berniat untuk menimbulkan pergaduhan. Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih atas komentar anda.

    ReplyDelete
  13. Hi Arezeo. actualy saya juga tidak begitu setuju dengan malingsia.com, tetapi informasi di sana lebih kepada informasi (meski informasi jelek tentang Malaysia) silahkan baca artikelnya, rata rata memang hanya kopi paste dari berbagai sumber, kalopun ada hinaan atau ejekan saya rasa intensitasnya tidak begitu banyak, dan itu datang dari komentar.

    Lihat ihateindon yang 100% adalah hinaan, memang benar malingsia.com muncul karena masalah masalah belakangan ini, kalo ditelusuri mungkin kita malah akan terus saling menyalahkan, jadi saya pikir tidak perlu kita saling membela diri dan menyalahkan orang lain, lebih baik kita kendalikan diri untuk bisa membuat suasana yg Kondusif dan Harmonis, Bagaimana supaya hubungan baik yg selama ini terbina akan tetap baik, tanpa perlu ada kecurigaan dan caci maki.

    Jadi saya harap anda disini tidak memposting sesuatu yg sekiranya menjadikan kawan dari Malaysia benci dan marah kepada Indonesia, sebaliknya juga, Saya berusaha untuk meredam suasana ini, jangan sampai ada kebencian terhadap malaysia.

    Amin

    ReplyDelete
  14. oh gosh....even turmeric became an issue...that's hilarious...

    ReplyDelete
  15. arezeo kau jangan layan sangat indon ni, aku kenal sangat diaorang. Bagi betis nak peha.

    e-mail aku di malaysiamaju_indonmundur@yahoo.com

    The Owner of http://ihateindon.blogspot.com/

    ReplyDelete
  16. Percuma ngomong baik2 sama para Malon. Otaknya emang suma sedengkul.
    Hey Malon, yang kami permasalahkan bukan rendang ngga boleh dimakan di Malingsia, di kutub utarapun boleh saja tapi yang jadi masalah di website2 promosi budaya seperti "Rasa Sayange" (RIP) dan "KEKKWA" itu budaya Reog seolah2 asli asli budaya Malingsia.
    Begitu juga dengan "Rendang, Batik & Wayang". Malingsia mengangkat seolah2 itu ASLI berasal dari Malingsia. Dasar MALON ngga punya otak.

    ReplyDelete
  17. aduh udah nulis panjang begitu submit error.

    ihateindon: ANDA YG TIDAK PUNYA OTAK, bukan kami warga negara Indonesia juga bukan rekan rekan warga negara Malaysia.

    Orang seperti anda ini yg membuat suasana makin ricuh, membuat hubungan kedua negara makin panas. Bisa saja anda ini antek Komunis, atau anggota teroris, bisa juga anda adalah agent dari negara sekuler seperti USA dan Israel yg tidak ingin negara yg berpenduduk Islam bersatu hidup dalam kedamaian. Anda ingin menghancurkannya dengan membuat hubungan kedua negara ini panas.

    Saya yakin rekan rekan Malaysia yg punya otak seperti arezeo dan rekan lainnya yg cinta damai tidak akan terbujuk dengan tulisan anda. Karena tulisan anda akan menghancurkan hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia.

    Thanks arezeo, semoga tulisan anda selanjutnya lebih mendinginkan suasana, lebih membuat hubungan ini erat kembali.

    Saya tunggu tulisan anda rekan arezeo :)

    ReplyDelete
  18. ya allah!!! bodohnya.... rendang pun boleh jadi isu.... wahai indon, jangan lupa patenkan sekali beras yerrr!!!!

    ReplyDelete
  19. janagn lupa patenkan "indon" sekali....

    ReplyDelete
  20. Ihh rendang dendengnya malaysia kayak TAI KEBO DI NTT.. Jijik aku melihatnya.. huek muntah dimuka yang punya bLog

    ReplyDelete
  21. Rase sedap pulak tgk PIZZA tu..ader style2 lagi, pizza style california, new york, chicago. Malaysia patut buat mcm tu la..Rendang Malaysia Style..wah! perfect..barulah Indus2 terlopong.. lepas ni mesti Indus2 hantuk kepala kat dinding tanda protes..

    ReplyDelete
  22. Re: Rase sedap pulak tgk PIZZA tu
    Ni mesti kes tak sarapan lagi nie.. Hehehe.

    ReplyDelete
  23. Wah-wah Arezeo kamu sudah salah ambil contoh, Pizza sendiri sudah dipatenkan oleh Italia, kasusnya sama seperti sekarang ini, Italia khawatir kalau Pizza yang sudah tersebar luas diberbagai negara suatu saat akan diklaim negara tertentu sebagai makanan khas mereka, encik baca situs/laman dibawah ini :

    http://www.senato.it/japp/bgt/showdoc/showText?tipodoc=Ddlpres&leg=13&id=00007353&offset=4504&length=6529

    perlu diartikan cik dalam bahasa Indonesia,biar mengerti?
    Salahkah suatu negara mempatenkan makanan tradisionalnya? kalau Pizza saja bisa dipatenkan oleh Italia (lihat laman diatas), kenapa tidak dengan rendang?

    Jadi urusan "remeh" ini jangan dianggap "remeh", cik...encik bakal jadi bahan tertawaan negara lain kalau cucu anda ditanya orang asing, "Rendang darimana, nak" lalu dijawab..."dari Malaysia..." yang tahu sejarah asal mula makanan pasti akan tertawa sampai melintir karena sakit perut.

    -salam-

    ReplyDelete
  24. maknyuss, sedikit menambahkan...upaya Italia ini mendapatkan dukungan dari teman-temannya anggota European Union (EU), sama halnya dengan Italia, beberapa negara disitu juga khawatir kalau makanan khas mereka suatu saat akan diklaim atau minimal mengalami perubahan baik sengaja atau tidak sengaja oleh oleh negara lain...makanya mereka sepakat mengeluarkan kebijakan Protection designation of Origin (PDO) pada tahun 1992.
    list lengkap sila lihat di:

    http://www.defra.gov.uk/foodrin/foodname/pfn/products/registered.htm

    Kalau negara Eropa yang nota bene sudah maju saja mau melindungi makanan tradisionalnya, apa salahnya dengan apa yang dilakukan Indonesia dalam melindungi makanan tradisionalnya terutama Rendang (Minang)atau Tempoyak (Sumtara, khususnya di Southern Sumatra) atau tempe (Jawa)?

    Kita juga tidak bakal protes kalau Malaysia melindungi makanan tradisionalnya yang ASLI BUATAN MEREKA...sama halnya dengan orang Indonesia tidak akan protes kalau Tom yum dipatenkan oleh orang Thailand, karena kita tahu itu makanan tradisional asli dari Thailand, walaupun banyak dari orang Indonesia yang bisa memasak Tom Yum sekarang ini.

    Tahu nih, kadang-kadang Arezeo ini malah memperuncing suasana tapi tidak melihat atau mendalami suatu hal lebih dalam lagi kenapa hal itu bisa terjadi... :)

    ReplyDelete
  25. Duh malunya, memberi contoh kok makanan yang sudah dipatenkan oleh negara asalnya...

    ReplyDelete
  26. http://www.senato.it/japp/bgt/showdoc/showText?tipodoc=Ddlpres&leg=13&id=00007353&offset=4504&length=6529

    Maknyuss...terus terang apa artinya UU ini, aku tidak mengerti? bisa dijelaskan secara garis besar...bahasanya itu loh...ada versi Inggrisnya?

    ReplyDelete
  27. Rian, garis besar dari UU ini dikeluarkan oleh Senat Italia untuk melindungi heritage dari pizza itu sendiri,terutama asal dan "ketradisionalan" pizza tersebut. Jadi apabila ada pihak yang melanggar "ketradisionalan" atau heritage/asal muasal pizza italia, maka sesuai dengan artikel 5, Italia dapat melakukan tuntutan hukum terhadap pihak yang bersangkutan.
    Jadi OK buat Italia kalau Pizza itu ada di Indonesia (dalam bentuk pizza hut), ada di Malaysia, ada di Amerika Serikat (karena dibawa imigran Italia) ada di Jerman. asalkan bentuk dan nama masih dipertahankan dalam latar "ketradisionalan" serta asal muasal Pizza Italia.
    Begitu garis besarnya UU ini.
    omong-omong, Saya sudah baca situs yang kamu beri ternyata Jerman, Prancis juga sudah mulai melindungi asal muasal makanan tradisional mereka. Situs yang bagus itu.

    ReplyDelete
  28. Astaghfirullah,,,,,
    Niy pada berantem yak,,,,semuanya saling menyalahkan,,,,padahal semuanya itu milik ALLAH,,,ga yang milik indonesia atau milik malaysia,,,niy orang2 pada beragama gak siy????,,,,,

    kayaknya isu ini cuma dibikin sama orang2 yang mau menghancurkan persahabatan,,,,kita udah di Anugerahi akal,hati,ilmu, dan lain sebagainya sama ALLAH,,,,Jadi janganlah kita berantem karena kebodohan kita sendiri. Dalam hadits disebutkan bahwa orang yang berilmu jauh di atas tukang
    ibadah yang jahil (bodoh). "Keutamaan orang yang berilmu atas orang yang rajin
    beribadah ibarat keutamaan bulan purnama atas semua bintang". Bahkan dalam
    hadis lain disebutkan: "Tidurnya orang yang berilmu lebih utama daripada ibadahnya orang yang bodoh".

    ReplyDelete
  29. Ntah haper haper la orang indon ni.. hai malu aku nak mengaku aku keturunan indon.. malu!!!

    ReplyDelete
  30. Indon.. ada satu lagi kami mau jiplak budaya anda... iaitu korupsi ya.. ianya sudah dijiplak dikit.. kini kami mau jiplak lagi banyak budaya korupsi anda. ^_^

    ReplyDelete
  31. Hahahahaha.. indon.. kami rasa anda patut paten budaya korupsi la.. takut nanti ada yang akan jiplak budaya korupsi anda. Patent ya budaya korupsi.. jangan lupa.

    ReplyDelete
  32. Ini bukan masalah tamak budaya. Adalah fakta bahwa rendang itu asalnya dari Minangkabau.

    Tidak ada yang mempermasalahkan rendang itu dimasak dan dimakan dan menjadi makanan keseharian rakyat Malaysia.

    Masalahnya terletak dari sikap kerajaanO Malaysia UMNO anda yang sesuka hati mengkategorikan suku Minang, suku Jawa, suku Bugis, dan suku-suku serumpun sebagai Melayu di Malaysia. Padahal ketika berdialog di Indonesia, selalu mengumbar-umbar "Kita ini serumpun". Sedang di Malaysia, tidak ada dibedakan mana serumpun mana Melayu. Akibatnya situs KEKKWA dan situs kerajaan Malaysia mempromosikan kebudayaan Minang, Jawa, dan Bugis sebagai 'Malay Traditional Culture'

    Sudah bisa dilihat akibat perbuatan tidak bertanggungjawab kerajaan anda ini. Rakyat Indonesia dari suku Jawa, Bugis, dan Minang merasa dicuri dan dibajak budayanya oleh karena kerajaan Malaysia mempromosikannya sebagai 'Malay Culture and Tradition'
    Akibatnya orang-orang luar menyebut 'rendang' sebagai 'Malay Dish', 'Rasa Sayang' sebagai 'Malay Folksong', 'Barongan' sebagai 'Malay Dance', Angklung sebagai 'Malay Bamboo Music Instrument'. Belum lagi label-label 'Malay XXX' lainnya lantaran budaya itu dipromosikan Kerajaan Malaysia sebagai budaya Melayu.
    Padahal Melayu adalah cuma sebagian kecil suku di Asia Tenggara, namun oleh karena kerajaan Malaysia, suku-suku serumpun Asia Tenggara pun dimasukkan sebagai Melayu. Tidak heran kebudayaan suku serumpun pun 'dibajak' oleh Malaysia.

    ReplyDelete
  33. papehal pon, indon mmg mangkuk hayon.. lps ni kondom satu duniia ni diorang nk claim diorang punya sbb diorang kan pengeluar getah terbesar dunia. miskin jgk lps tuu

    ReplyDelete
  34. indonesia dan org nya terlalu bodoh sehinggakan mereka tidak mempunyai apa2 topik berbentuk ilmiah sehinggakan topik sebegini dibincangkan seolah-olah ia akan membantu negara mereka maju dan aman. kalau bodoh sgt xde topik, ni, aku ada cadangan untuk korang. bincang la pasal pengeboman di bali ke. kesan tsunami ke. xpenah2 pon aku jumpe diorang ckp bende tuh. bincang cara nk majukan negara, banteras korupsi, memillih pemimpin bijaksana dan amanah serta jujur. ini yg patut dibincangkan. diorang sanggup buang duit semata2 untuk benda bodoh sbb mereka bodoh. indon indon

    ReplyDelete
  35. Ini bukan masalah tamak budaya. Adalah fakta bahwa rendang itu asalnya dari Minangkabau.

    Tidak ada yang mempermasalahkan rendang itu dimasak dan dimakan dan menjadi makanan keseharian rakyat Malaysia.

    Masalahnya terletak dari sikap kerajaanO Malaysia UMNO anda yang sesuka hati mengkategorikan suku Minang, suku Jawa, suku Bugis, dan suku-suku serumpun sebagai Melayu di Malaysia. Padahal ketika berdialog di Indonesia, selalu mengumbar-umbar "Kita ini serumpun". Sedang di Malaysia, tidak ada dibedakan mana serumpun mana Melayu. Akibatnya situs KEKKWA dan situs kerajaan Malaysia mempromosikan kebudayaan Minang, Jawa, dan Bugis sebagai 'Malay Traditional Culture'

    Sudah bisa dilihat akibat perbuatan tidak bertanggungjawab kerajaan anda ini. Rakyat Indonesia dari suku Jawa, Bugis, dan Minang merasa dicuri dan dibajak budayanya oleh karena kerajaan Malaysia mempromosikannya sebagai 'Malay Culture and Tradition'
    Akibatnya orang-orang luar menyebut 'rendang' sebagai 'Malay Dish', 'Rasa Sayang' sebagai 'Malay Folksong', 'Barongan' sebagai 'Malay Dance', Angklung sebagai 'Malay Bamboo Music Instrument'. Belum lagi label-label 'Malay XXX' lainnya lantaran budaya itu dipromosikan Kerajaan Malaysia sebagai budaya Melayu.
    Padahal Melayu adalah cuma sebagian kecil suku di Asia Tenggara, namun oleh karena kerajaan Malaysia, suku-suku serumpun Asia Tenggara pun dimasukkan sebagai Melayu. Tidak heran kebudayaan suku serumpun pun 'dibajak' oleh Malaysia.

    ReplyDelete
  36. Entahlah apa yang dipikiran orang-orang Malaysia ini sebenarnya? ketika sudah ditunjukan fakta bahwa tidak ada yang salah dengan paten makanan karena negara yang lain pun melakukannya, mereka seperti tidak bisa menerima hal ini.
    Ketika ditunjukan fakta nenek moyangnya datang dari Sumatra, Kalimantan dan jawa, mereka malah menafikannya dan dengan gembira ria mengejek bangsa yang merupakan nenek moyangnya dulu, jangan-jangan bangsa ini seperti "lupa kacang dengan kulit"
    Dan ketika ditunjukan bukti bahwa petinggi-petinggi mereka melakukan kegiatan terpola dan terencana mengambil tanpa izin budaya bangsa lain, mereka bilang bangsa Indonesia adalah bangsa bodoh dan kuli, sebenarnya apa yang ada dalam pikiran bangsa Malaysia ini?
    Cik, ingat bangsa yang kalian bilang bodoh ini suatu saat akan bangkit,dengan izin Allah, sama halnya dengan bangsa Cina dulu yang dianggap inferior dan bodoh oleh bangsa barat dan tetangganya sendiri, bangsa Jepang...Insya Allah...tunggu saja waktunya.
    Encik jangan terlalu sombong dengan mengatakan bangsa Malaysia maju dan kaya, ingatlah kalau kehidupan itu seperti roda,negeri anda pun sendiri juga mengalami masalah terutama dalam hubungan antara ras, korupsi didalam tubuh UMNO sendiri (berani membongkarnya, cik?).

    ReplyDelete
  37. hahahaha .. ngabisin bandwidth aja nih blog.
    Gw udah ke phillipine, singapore, thailand, malaysia, vietnam .. semua sama aja .. gak beda2 amat korupsi udah jadi budaya dimana2 .. bedanya cuma di malaysia aja yg pers-nya banci.

    ReplyDelete
  38. Saya ingin nyatakan bahawa Pizza bukan makanan asli Itali. Sila baca posting saya sebetulnya.

    ~Sebagai menjawab comment anonymous
    "Pizza yang nyata-nyata dari Italia itu memang sudah dikenal luas di penjuru bumi ini sebagai pizza yang berasal-muasal dari Italia, sungguhpun ia sudah dipatenkan asli negara itu."

    Kepada anonymous, sila baca sejarah sebelum membuat kenyataan.

    ReplyDelete
  39. dah, jangan gaduh2 lagi..cukuplah
    :(

    ReplyDelete
  40. Mas arazeo.... sudahlah jangan kau tamabah perkeruh situasi antara indonesia dan malaysia. Apabila benar2 terjadi sebuah perang antara malaysia dan indonesia apakah mas arazeo mau ikut angkat senjata? Hayooo.... saran saya lebih baik kita serahkan masalah ini kepada pemerintah ke dua negara, toh di ke dua negara tersebut sudah ada yang mengatur tentang masalah ini... ya kan...

    ReplyDelete
  41. Saya tidak berniat untuk mengeruhkan keadaan... Tujuan utama adalah untuk berkongsi informasi bersama teman2...
    Jangan lah bercakap pasal mengangkat senjata. Isu makanan ni adalah remeh sangat. Adakah perlu kita berperang demi tempe dan kunyit? Jangan mas, yang malu kita juga, doank!

    ReplyDelete
  42. Weleh-weleh.. sekali lagi kamu salah Arezeo...penemu Pizza bukanlah orang Greek seperti yang kamu sebut-sebut itu.(Walau memang mereka juga ikut membuat makanan seperti itu). Kamu lihat dibawah ini lengkap dengan time line, fakta dan sejarah. Nenek moyang orang Italia pun (orang Roma) pada dasarnya sudah menemukan cara membuat pizza kuno sejak zaman batu :

    http://whatscookingamerica.net/History/Pizza/PizzaHistory.htm

    Masih kurang jelas, cik?

    Blog kamu inikan mempertanyakan apakah tamak apabila suatu bangsa mempatenkan makanan tradisionalnya, ya kan?
    Jawabanya...kenapa tidak, sah saja dilakukan dan itu bukan tamak, Italia pun melakukannya, negara Uni Eropa lainpun melakukannya melalui PDO. jadi, yang tamak justru adalah ketika suatu negara yang tidak memiliki kebudayaan orisinal kemudian mengambil budaya orang lain dan diakui sebagai budaya orisinal mereka.

    Sekali lagi kamu salah ambil contoh lagi...Arezeo.. :)

    ReplyDelete
  43. Hmm...pizza ya...harus diakui itu memang makanan kuno yang terkenal dan jadi makanan pokok di wilayah Mediterania sana termasuk Italia dan Greek (Yunani)bahkan Mesir Kuno. jadinya agak membingungkan darimana asal muasal makanan ini karena sangat tersebar luas diwilayah itu. Walau sejarah kemudian menunjukan, hanya Italia-lah yang kemudian berhasil membuat Pizza terkenal (karena banyak macamnya) dan memperkenalkannya kepada dunia serta mempatenkannya.

    Mengenai rendang, tidak masalah dimakan oleh orang Malaysia, toh nenek moyangnya juga ada yang datang dari Minang sana.(sama halnya dengan Pizza yang masuk ke Amerika karena dibawa imigran Italia).
    Menurut saya sih andaikata Indonesia mempatenkannya pun saya rasa tidaklah mejadi masalah, karena sejarahnya lebih jelas daripada Pizza itu,itu justru lebih baik daripada nanti nasibnya jadi seperti Pizza (andaikata betul Pizza ditemukan oleh orang Greek, tersebar ke Italia, dan oleh Italia berhasil memperkenalkan kemudian dipatenkan, maka itu keberuntungan Italia untuk menjadi terkenal).

    Bayangkan kalau nasib rendang yang sejarahnya sudah jauh lebih jelas tersebar di Malaysia kemudian suatu hari nanti pemerintah Malaysia mempatenkannya sebagai Malaysian Dish (siapa tahu, lho), apa tidak berbeda dengan nasib Pizza? dimana orang Minang yang menemukan kemudian diaku oleh orang Malaysia....duh...ini bakal jadi pertengkaran di berbagai blog-blog...dengan orang-orang seperti Arezeo berjibun banyaknya...

    ReplyDelete
  44. apa lagi lar indon nie x puas hati kat msia nie......dah byk jasa yg org2 kat msia nie dicurahkan tuk masyarakat indonesia....ini plak balasan yg org msia dapat.....sudah2 lar tue ....byk lagi benda yg lebih penting harus kita pikirkan ...citer2 pasal makanan nie benda kecik jer lar

    ReplyDelete
  45. Salam utk tuan punya blog.
    Aku dah lama tak jengok2 kt blog ni.Ingatkan tak de dah isu2 bahalol dari mat indon ni.rupanya tak cukup lagu rasa sayang pasal rendang pun boleh jadi isu gak.

    Kengkawan semua cubalah kita bayangkan betapa rendah nya tahap pemikiran mat2 indon ni...
    Malu nak mengaku serumpun woi....tapi bila dio orang datang sini itulah ayat yang selalu kita dengar.
    Tak payah selindung la mat2 indon.Kalau nak serang MALAYSIA ni cakap aje la.. tak payah nak bertekak pasal benda remeh temeh ni...

    ReplyDelete
  46. Kenapa? Frustasi, setelah menilep budaya tak berhasil, tak bisa menyanggah/menafikan bahwa adalah wajar bila suatu negara mematenkan suatu makanan....
    Btw, Banyak negara nak patenkan atau minimal melindungi makanan aslinya, masih awak tak sadar (sering surfing situs Uni Eropa ya, jangan dugem terus di diskotik, cik)...kemana awak selama ni?... :)

    ReplyDelete
  47. patutlah indon dari dulu mundur sangat. isu pasal tempeh dan kunyit yan diorg bincangkan... mundur sangat pemikiran diorg?

    ReplyDelete
  48. kaga cape ap dr kmrn duet malaysia-Indonesia????

    sm2 "sia" !!! Stopppppp

    baik'y qt tuch mmbhas yg baek2 lah.
    mcm mane pula !!!

    ReplyDelete
  49. negara kau tu sudah mempatenkan dengan nama "Rendang Padang Made in Malaysia".. membuat Indonesa tidak bisa memakai nama "Rendang Padang" utk dijual keluar negeri.. bagaimana menurutmu patut kah mempatenkan makanan seperti itu.. "Rendang" = nama makanan dari Indonesia.. "Padang" = nama daerah di Indonesia..
    bagaimana jika kau patenkan "Pizza Italia" atau "Sushi Japan" semuanya..

    ReplyDelete
  50. apa jadah nak sentap2 pasal rendang padang made in malaysia......

    ReplyDelete
  51. maaf ..
    saya orang indonesia ...
    kok postingannya pedes ya????

    walau ada AMERICAN PIZZA, tapi pernahkah AMERIKA mengklaim dia yang punya PIZZA ???

    Begitu juga dengan RENDANG ... KAMI setuju rendang di seluruh dunia, tapi tolong jangan di klaim kerana yang punya resep dan erti rendang itu INDONESIA ...

    Hargai punya KAKAKNYA jika ADIK mau dihargai

    INDONESIA RAYA MALAYSIA GEMILANG

    ReplyDelete
  52. waktu indonesia berjaya, semua bahagia........
    waktu indonesia merana, semua mencerca........
    gw akui bangsa lo lg gemilang..
    so jangan takabur........
    kalo lo islam,pelajarilah islam lebih dalam......
    kalo lo diluar islam,berlakulah sebagai orang yang beragama....

    semoga diterima disisinya...
    amin....

    wassalam.........................

    ReplyDelete
  53. Rendang Padang Made in Malaysia=Rendang yang dimasak stail Padang yg DIBUAT DI MALAYSIA..kalau benda2 mcm ni kenapa tak marah thailand yg dok suka ciplak brg2 original...?

    ReplyDelete
  54. Waktu Indonesia berjaya..kiter tumpang gembira jugak..waktu Indonesia merana, kiter pun menolong dik nom oiii...bantuan untuk tsunami, gempa bumi, hubungan 2 hala antara Malaysia dan Indonesia, membawa pelabur Malaysia masuk ke Indonesia, membawa masuk pekerja Indonesia ke Malaysia ( mendapat lebih byk peluang pekerjaan ) dll..

    ReplyDelete
  55. Ya... dan begitu Malaysia maju dan kaya, kalian menjadi sombong dan arogan, tidak bisa diberi nasehat, merasa paling berjaya, memasukan tanpa izin budaya jiran sendiri menjadi budaya Melayu tanpa izin dari daerah asalnya. lalu memukuli orang-orang dengan pasukan milisi RELA kalian, menghina orang Indonesia, memukulinya, meludahinya, bahkan memperkosanya. ck-ck-ck...kelihatannya sangat jauh sekali dari slogan Islam Khadari yang kalian dengung-dengungkan.

    ReplyDelete
  56. to Medicine :

    Encik indon, kamu bilang kami arrogan sombong.. ia .. mungkin kami begitu... tapi kamu tidak sedar diri ya.. sebenarnya kami di Malaysia juga merasakan kamu arrogan dan sombong.. tidak mahu mendengar kata orang lain...

    Kamu kata pasukan RELA kami sebegitu..

    Ia mungkin betul.. tapi bagaimana dengan rakyat kamu yang seramai 2 juta disini.. yang merompak,merogol, menipu dan membunuh orang Malaysia sesuka hati? Bukan sedikit jumlah jenayah yang dilakukan warga kalian. Kadangkala ianya melebihi dari kadar jenayah yang dilakukan oleh warga tempatan sendiri. Kalian tidak fikirkan itu semua sebelum melontar sebarang kata-kata?

    Majoriti dari kami memang berasal dari indonesia.. kerana itu budaya kami sama. Bukan kami yang mahu.. tapi kenyataan. Kami memang menari, menyanyi dan berhibur berdasarkan benda yang sama. Kalau ikut hati tidak mahu kami ... kami menghargai peninggalan nenek moyang kami.

    Kalian mahu kami menghormati Indonesia.. tapi kerana lagu kamu mahu bersengketa, bagaimana kami mahu menghormati kalian?

    ReplyDelete
  57. Cik Medicine, kalo nak dikatakan angkuh..bolehlah kot kalo mengikut u all punyer pemikiran, because u ols dah tetapkan dalam otak u ols camtu, but we don't care. Maner ader pemerintah yang sanggup me'Raja'kan pendatang asing..even u ols punyer pemerintah sekali pun, pendatang akan dianggap anak tiri..and that's the Fact. If you can't live with such Fact like that, u supposed not to exist. if u ols datang betul2 nak cari keje kat Malaysia, silakan..we all appreciate it but to do d'crime tapi berselindung di sebalik 'Pekerjaan', kita x akan diamkan. same with other governments in this world... They are responsibilty to take care of their own country.

    U ols kate kami memasukkan Budaya, wake up dude. Nenek moyang kami yang bawa budaya tu. Even you, if you go to Amerika sekalipun, u akan lebih masak makanan Indon kan?..mengguna budaya Indon ( which mean budaya u sendiri ) dan secara x langsung, u sedikit sebanyak menggunakan budaya Amerika diselang seli dengan u ols punyer budaya. Aneh sekali kiranya org yang memang berasal dari Indon tiba2 di Amerika, dia lupa segala asal usulnya. That's the Fact. We just use but never paten it ( if u know the truth, the main issues that we & u are yelling about ). Mungkin akan mematenkan -> as u said, wow! cool, u can predict the future. Who's you to play god's rules?..

    ReplyDelete
  58. chem5007 saya sungguh bangga dgn komen uols........

    ReplyDelete
  59. jadi kalau sudah setuju bahwa nenek moyang orang Malaysia yang dari Indonesia memang membawa budayanya, jadi tak mengapakan kalau Indonesia mematenkan makanan tradisionalnya, toh negara lain juga mematenkannya?
    termasuk juga memprotes tindakan Malaysia yang memasukan budaya Indonesia sebagai budaya rumpun Melayu tanpa izin dari asalnya, bolehkan?
    dan kenapa Malaysia mesti sewot kalau Indonesia mempatenkan budayanya sendiri, bolehkan kami mempatenkan budaya kami sendiri? (cik, ini contoh kasus banyak orang Belanda yang bisa memainkan angklung di Amsterdam sini, tapi tidak ada dalam situs budaya mereka angklung dimasukan kedalam heritage mereka, walau orang Belanda keturunan Indonesia banyak di Amsterdam)

    ReplyDelete
  60. Daeng Sutisna -> just stick to original point here. Perihal paten. Rasenyer, we ols marah ke u ols nak paten??...Pernah ke we ols marah u??..yang kita marah rasenyer bende lain rasenyer, ataupun ko ni dari dulu sampai skrg x tahu membaca?..Next time, baca blog dulu baru komen. ( u said -> termasuk juga memprotes tindakan Malaysia yang memasukan budaya Indonesia sebagai budaya rumpun Melayu tanpa izin dari asalnya, bolehkan? ) -> Kalolah u boleh halang org2 Indonesia dulu masuk ke Malaysia, bende ni x kan terjadi..Erm! wajarkah org Indonesia saja menggunakan budaya berkenaan sedangkan kami cucu nenek moyang kami yang dari Indonesia tidak boleh menggunakannya??..kalo camtu, negara u ols jugak sepatutnya nenek moyang u saja yang gunakan budaya tu, tetapi bukan cucu nenek moyang kamu itu ( generasi Indon baru cam ko ). The matter fact is 'Bolehker ko?' --> so, as I said budaya ini adalah budaya bersama jika nenek moyang kami dari Indonesia. Contohnya lah yer Cik daeng, Bapak Indonesia, ada dua anak..1 anak dier keje di Indon dan sorang lagi keje di Malaysia dan menetap di sana. So, melampaulah kalo anak yg bekerja di Malaysia itu x boleh gunakan budaya ayah dier semata2 hanya di menetap dan bekerja di Malaysia. So Cik Jijah, bolehker ko??..

    ReplyDelete
  61. budaya bersama? gini mas painkiller, kita tiada masalah awak nak main angklung, jumpalitan nari reog, atau makan rendang sampe mabuk di Malaysia, yang kita sayangkan disini adalah tindakan kerajaan anda yang memasukan budaya-budaya nenek moyang orang Malaysia (artinya budaya Indonesia) ini kedalam situs/laman yang kalau dibaca orang akan menimbulkan misleading menganggap itu adalah budaya original Malaysia, apalagi kita melihat banyak sekali budaya itu yang mengalami perubahan-perubahan cerita yang sangat jauh dari budaya aslinya, walau bentuk fisiknya sama.
    Dan gawatnya adalah ketika banyak orang Indonesia yang tidak suka dengan tindakan ini lalu mengadakan protes, Kerajaan awak langsung bilang "tidak mengklaim", "kami cuma nak bantu Indonesia mempromosikan budaya Indonesia" (ohh...what a very sweet words, but we don't ask it), atau ini yang paling lazim "ini budaya bersama cik, kita kongsi sajalah" (dan seperti saya tulis sebelumnya, tidak pernah warga negara Belanda turunan murni Indonesia minta angklung dikongsi menjadi milik bersama karena mereka tahu angklung adalah benda seni original dari Jawa barat), ini yang bikin orang Indonesia semakin panas, karena kerajaan awak tidak mengindahkan kaidah hak cipta.
    Jadi sila saje cik, nak makan rendang atau main angklung tapi hanya satu yang harus diingat, bahwa budaya ini asal mulanya dari Indonesia, dan jangan asal memasukan budaya itu untuk mencari devisa negara Malaysia serta menimbulkan persepsi bahwa budaya itu adalah original dari Malaysia punya, apalagi kalau dikemudian hari ada langkah untuk membuat budaya ini menjadi betul-betul original Malaysia melalui pendaftaran UNESCO, misalnya, karena Indonesia sebenarnya lebih berhak untuk mengajukan hak cipta itu.
    Saya sendiri yakin kalau malaysia mampu membuat budayanya sendiri, kenapa tidak? contoh nyatanya, selama hampir sepuluh tahun Sheila Majid jadi Idola di Indonesia, dan Siti Nurhaliza adalah pengganti Sheila Majid dengan lagu-lagu khas Malaysia yang disukai orang Indonesia, tapi tak pernah kami bilang, mari kita kongsi lagunya artis-artis Malaysia ini.

    ReplyDelete
  62. daeng sutisna :

    Bila masa pula kami bilang kami paten? bila masa kami claim? bila masa kami kata ia original daripada malaysia?

    Daeng sutisna : define culture, define heritage.. what does it mean by both words?

    in Malaysia there are 3 major ethnics :

    Malay, Chinese and Indians

    All 3 ethnics and races brought together their own cultures, heritages, norms and practices when they migrate to Malaya ( Malaysia )

    and everything was practiced for a very long time...and those thing evolved, where reog ponorogo turned into barongan, rendang dendeng evolved into rendang tok, batik indonesia evolved into batik malaysia.

    and theres a lot more culture which were brought by the indians and chinese from their motherland..and all those thing had evolved.

    now tell me...

    who's the only people or the only nation, that (or are going to strip ) stripping away the right of their descendents to practice or to promote their own culture??

    during the promotion of visit Malaysia 2007, we also proudly promote the culture of the chinese and the indians..and i never heard neither the country of china nor india outraged becoz of this...

    tell me...

    you must understand the concept of all this daeng sustina.... its bigger than you see.

    ReplyDelete
  63. Dah memang budaya bersama so perihal patenpun, kena mintak kebenaran Malaysia jugak untuk dipatenkan...kalo Malaysia x bersetuju, x boleh dik Nom Deang Sutina oiii. Itulah yang dipanggil milik bersama

    Dua orang yang berkongsi beli perabot..harga perabot RM 100. Masing2 kuarkan duit RM 50 sorang. So perabot tu dikiran milik bersama. Yang sorang tu nakkan Perobat berkenaan sebab dier nak pindah rumah..yang sorang lagi x nak, so..yang sorang tu kenalah beli daripada yang sorang lagi tu mengikut harga yang ditetapkan. Kalo sorang lagi tu x nak jual? mcmaner?

    ReplyDelete
  64. Kalo bende mcm tu pun x tahu nak pikir..better u start study masuk kelas darjah satu balik..

    ReplyDelete
  65. Bung, saya tidak tahu apa anda mewakili sebagian besar pandangan masyarakat Malaysia ... semoga anda tidak mewakili pandangan rakyat malaysia ...

    Karena kalau benar ... mohon maaf sekali tapi pandangan anda menunjukkan karakteristik diri anda yang mohon maaf seperti penjiplak atau plagiator ... koq bisa-bisanya anda bilang Indonesia tamak budaya ... mau tamak budaya kek mau apa kek itu urusan orang Indonesia ... yang jelas kebudayaan itu berasal asli dari Indonesia dan bukan dari Malaysia ... itu harus anda akui ...

    Saya tambah heran dengan kelakuan orang-orang malaysia akhir-akhir ini ... mereka bukan meminta maaf atas kesalahan mereka mengakui karya cipta orang lain atau bangsa lain ... setelah ketahuan malah mereka teriak-teriak mencaci maki pemilik kebudayaan tersebut ...

    Mohon maaf tapi kelakuan anda benar-benar seperti seorang Plagiator atau penjiplak ... Semoga anda tidak mewakili bangsa anda karena saya yakin pandangan bangsa malaysia lebih besar dari pandangan anda yang plagiator atau penjiplak ...

    ReplyDelete
  66. CAN YOU GUYS PLEASE JUST STOP IT FOR GOD'S SAKE!
    suke hati la indon tu nk claim rendang tu die punyee.
    biar la tak salah die pertahankan hak die.
    suke hati malaysia jugak la nak bagi pendapat hal ni
    i mean respect la opinion org lain. orang malaysia respect org indon yg ptahankan hak die.yang indon plakk respect la jugakk ketidaksenangan org malaysia yang anggap indon ni banyak hentam kitorang pasal rendang.
    it is just RENDANG for God's sake!
    please stop being so CLOSED MINDED?
    everyone has their own point of view.
    takkan pasal bende ni pun nak gado.
    accept jela pandangan org lain,hormat pandangan org lain.
    takya nk mencarut mara mara lagi memburukkan keadaan ada.thanks!
    btw apsal dari rendangg masuk bende lain?aduh lagi gaduh la camni

    ReplyDelete
  67. Malaysia tu negara kaya ya...
    tapi org2nya katro2 y...
    cupu2...
    blom siap kaya ya???

    OKB ni...ORANG KAYA BARU...
    emang kodratnya malaysia tu jd maling,,kebudayaan aja kyaknya gak punya...

    GANYANG MALAYSIA!!!!!!

    ReplyDelete
  68. Ya sudah, daripada ribut-ribut lebih baik diklaim bersama-sama saja, jika tidak ada yang mau, maka kalian itu sial, kan sama-sama satu rumpun.

    NB: Saya orang Indonesia

    ReplyDelete
  69. Encik Arezeo, tak payah laa layan si lawan encik nie....kepada si lawannya, memang laa rendang dari indonesia... org minangkabau datang bawa resipinya dan budaya korang pun dah jadi sebahagian daripada rakyat malaysia.. Siap ada negerinya... NEGERI SEMBILAN. salahkah kami nak masak....nak makan? Kalau nak makan or masak nak kena hantar surat kebenaran keer? kan kita serumpun.... (MELAYU)

    ReplyDelete
  70. sudahlah, memang tak punya otaknya malon ini..
    (maaf kalo saya kasar, tapi memang begitu adanya)


    malon selalu saja mencuri negara lain miliki..
    dianya tak pernah berpikir out of the box or creative, untuk menciptakan sesuatu yang bermutu untuk bangsanya..


    bisanya hanya mencuri, mengklaim..
    tp sungguh isu ini telah membuka mata dunia tentang malaysia the truly shit.. thx untuk keBODOHan itu malon..

    ReplyDelete
  71. malaysia...
    indonesia...
    setiap hari maunya gadu2 terus sampai kiamat hahaha...

    ReplyDelete
  72. alah biasalah bangsa indo nak bodah2kan bangsa melayu diaorangkan nak bangga biar jelah....lagi pun malaysia ni..kan kaya dengan kebudayaan lepas tu nak gaduh pulak jealus lepas tu gila harta diorang tak tau yang diorang sadaura kita kedatangan majapahit bodoh......tak belajar sekolah.....daripada masuk darjah satu lebih baik masuk sekolah tadika.....

    ReplyDelete
  73. hmm...kite negara sama serumpun..negara seIslma...pada ak klaim mengklaim ni takde faedahnye nanti...sbb kiamat pun dh nk dekat dah..
    semua benda kat dunia ni takkan ada..
    kite patut bersatu sbb nabi dah kate pemimpin Islam akan datang dr negara timur..jd bersatulah kite..peace no war..

    ReplyDelete
  74. they way u all melenting sbab isu ni yang mengejutkan kitorang..
    just let our own politician yang settle kan hal ni..
    the violence, its really unnecessary i think..
    as a citizen, live the life as usual...
    n juz hope at the end of the story, there's good result arise..

    datuk saya pn mmg asal dari indon jgak..
    n sy xkn hina indon2 yg smmg nya ada sjarah dgn salasilah kluarga saya..i realised bout that..
    n it shows that kita mmg ada kne mngena..
    came from the same root..
    but plz, harap2 jgn la dbesar2 kan lg pasal isu2 kecil mcm ni..rase mmg xbbaloi..sangat2 xbbaloi..

    anyway, eid mubarak to all muslims in Malaysia, Indonesia n all around the world...

    Peace, No War...

    InsyaAllah...

    Amin

    ReplyDelete
  75. apa yang mahu dicari oleh indonesia sebenarnya?

    ReplyDelete
  76. gini ler indonesian..klu la kami ni mencuri hak2 kamu2. sila la amik n patenkan cepat2. then, amik balik rakyat2 kamu yg dok cari rezeki kat tanah Malinsia (korang ckp ea)n patenkan dorg cpt2.sbbnyer dorg dtg malaysia pn xdipatenkan. ditangkap polis ngaku lak jadi malaysian.pendek kata dorg ni PENDATANG TANPA IZIN terutama sekali kat Sabah n Sarawak..tu blm lagi korg curi anak2 gadis bawa g sumatera jadi hamba abdi.renungkanlah..

    ReplyDelete
  77. Jangannnnnnnnn
    Budu hok kelate
    hhehehe

    ReplyDelete
  78. Korang tak faham ke wahai Indonesia & Malaysia. yg kamu tu satu agama. sedang kita bertengkar mengenai isu bodoh ni. Singapura sedang bersiap sedia tuk menyerang malaysia & kemudian indon. yg mengeruhkan perhungan kita ni ialah singapura yg angkatan tenteranya dia bawah israel. Guna akal yg tuhan beri. jgn kita gaduh pasal benda2 yg remeh ni.

    ReplyDelete
  79. lorh!!
    aku bru je bce blog ni..wlupun cer ni da 2 thun..
    apsl la nk pertikaikan sgt..
    nk benci antara 2 negara..
    xfaham aku..
    da tu yg rakyat dia mnyemak mbikin onar kt msia ni apsal??
    mnyakitkan mata je..
    wt cam negara dia..
    angkut la balik rakyat2 dia tu lek negara sendiri..
    soh diorang jual rendang,kunyit dan tempe..
    xpayah nk cari pasal..

    ReplyDelete
  80. ZOMGWTFBBQ.. this is totally insane.

    EPIC FAIL!

    komen aku cuma 1.. Indon ni memang sengal.. haha

    ReplyDelete
  81. hahaha..bukan indon ni sengal je..
    tp bodoh sombong..batak..!
    xnak claim laksa johor ngn laksa penang ke?haha!

    ReplyDelete
  82. MArkonah MArkoni6 December 2009 at 23:02

    hah amik la korunk menang! gi la makan rendng 2!

    ReplyDelete
  83. jangan layan indon bodoh ni..mcm sial

    ReplyDelete